LUMAJANG (RadarJatim.id) — Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) sore yang memuntahkan lahar panas dilaporkan telah memakan korban. Para korban yang umumnya mengalami luka bakar itu dirawat di Puskesmas Penanggal dan rumah sakit Pasirian jugaLumajang.
Wakil Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati kepada pers mengatakan, kornan meninggal dunia satu orang di Curah Kobokan, Lumajang, Jatim. Sebagian besar lainnya adalah korban luka bakar sebanyak 41 warga. Dari para korban itu, 10 di antaranya dirawat di Puskesmas Penanggal dan 7 orang di Puskesmas Candipuro.
Para korban sebagian besar mengalami luka bakar karena semburan awan panas. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, malam harinya warga di kawasan terdampak mengungsi ke kantor desa di Desa Penanggal dan Desa Sumbermujur Kec. Candipuro.
Pantauan di lapangan, Minggu (5/12/2021) pagi, sebagian warga kembali ke kampung masing-masing untuk mengecek kondisi rumah dan hewan ternak mereka.
Pantauan Pos Gunung Sawur
Terjadinya erupsi Semeru di luar dugaan. Warga tidak mengira akan terjadi bencana sedahsyat itu. Ini berbeda dengan bencana serupa yang terjadi sebelumnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai terjadi pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter-24 milimeter seismograf.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga terselimuti kabut dari abu vulkanik.
Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.
Anggota TRC BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektoral Candipuro, Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.
Tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Hingga siaran pers ini diturunkan, Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu kerugian materil dan dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru masih dalam pendataan.
Sementara itu, semua kendaran dari arah Probolinggo dengan tujuan Malang dialihkan putar balik. Semua kendaran dari Jember menuju Malang disarankan lewat Probolinggo, dan arus dari Malang menuju Lumajang dialihkan melalui Probolinggo. Hal ini terkait putusnya Jembatan Perak Piket Nol yang menghubungkan beberapa daerah itu dengan Malang. (Tim RJ)







