SIDOARJO (RadarJatim.id) – Suyati (76 tahun) warga RT 02 RW 03 Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan akhirnya bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo setelah hampir 3 minggu terbaring lemah diatas tempat tidurnya, Sabtu (30/09/2023).
Seperti diberitakan sebelumnya, nenek Suyati atau biasa disapa Mbah Yati tidak bisa dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Karena tidak ada yang menjaga, ketika harus menjalani rawat inap. Mbah Yati tidak memiliki anak dan sudah lama ditinggal mati oleh suaminya.
Untuk itu, H. Dhamroni Chudlori anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo yang saat itu mengunjungi Mbah Yati, meminta warga sekitar untuk berembuk agar nenek tua yang hidup sebatangkara itu bisa dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
Ketua RT 02, Muhammad Syaifudin mengatakan bahwa setelah kehadiran H. Dhamroni, pihaknya mengajak berembuk dengan beberapa warga terkait kondisi kesehatan salah satu warganya itu.
Dari situ, akhirnya diketahui kalau Mbah Yati masih memiliki kerabat yang masih hidup. Ada yang tinggal di Kecamatan Wonoayu, Kecamatan Krian dan ada yang tinggal di Kabupaten Malang.
“Akhirnya malam tadi, saya mendatangi kerabatnya yang ada di Krian. Kalau Mbah Yati sedang terbaring sakit,” katanya.
Begitu juga dengan kerabatnya yang ada di Malang juga dihubungi oleh Syaifudin via telephone selulernya. Sedangkan kerabatnya yang ada di Kecamatan Wonoayu diketahui mengalami gangguan mental, sehingga tidak dihubungi.
“Pagi tadi kerabatnya yang dari Krian datang. Dan mereka setuju, kalau Mbah Yati dirujuk ke rumah sakit,” ucapnya.

Begitu mendengar persetujuan dari pihak keluarga dan bersedia menjaga saat rawat inap di RSUD Sidoarjo nanti, Ketua RT yang masih muda itu langsung menghubungi H. Dhamroni, Kepala Desa (Kades) Tulangan dan Puskesmas Kecamatan Tulangan.
Atas persetujuan dari Kades Tulangan dan surat pengantar atau rujukan dari Puskesmas Tulangan, akhirnya Mbah Yati dibawa ke RSUD Sidoarjo dengan menggunakan mobil operasional desa.
“Sebenarnya tadi mau diantar pakai ambulans dari Puskesmas (Tulangan, red). Karena ada pasien darurat, maka saya ambil mobil (operasional, red) desa atas persetujuan Pak Lurah,” jelasnya.
Mendengar kabar dirujuknya Mbah Yati ke RSUD Sidoarjo, H. Dhamroni memberikan apresiasi atas kepedulian dan sikap toleransi yang ditunjukkan oleh warga Desa Tulangan.
Pria yang akrab disapa Gus Dam itu berharap sikap kepedulian dan toleransi antar sesama warga tetap terjaga ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Alhamdulillah, akhirnya Mbah Yati bisa dirujuk ke rumah sakit. Tak kalah penting, sikap kepedulian dan tolong-menolong yang ditunjukkan oleh warga (Desa, red) Tulangan ini juga harus diapresiasi,” terangnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menampik bahwa dirujuknya Mbah Yati ke RSUD Sidoarjo atas peran dan campur tangannya. Semua atas kepedulian warga, Pemerintah Desa (Pemdes) Tulangan dan instansi terkait.
Gus Dam berjanji akan mengawal dan membantu Mbah Yati agar mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik, begitu juga dengan permasalahan yang menyangkut administrasi.
“Semua atas peran keluarga dan warga (Desa Tulangan, red) sehingga Mbah Yati bisa dirujuk ke rumah sakit, saya hanya membantu saja,” pungkasnya. (mams)







