SURABAYA (RadarJatim.id) – Bravery Survival (BS) namanya programnya. Kegiatan ini mengajarkan kepada siswa banyak hal. Mulai dari kemampuan beradaptasi, kemampuan koordinasi, komunikasi, sampai kemampuan dalam mengatasi masalah nyata di lapangan.
Hari keberangkatanpun tiba, Senin (6/5) siang. Semua persiapan melaksanakan perjalanan backpacker ke negeri jiran Singapura dilakukan dengan matang. Siswa kelas 11 SMA SAIM Surabaya secara mandiri telah melakukan segala persiapan mulai dari pesan tiket pesawat, hostel, mengisi data diri Singapura, hingga tiket masuk destinasi.
Mereka wajib merencanakan perjalanan bersama kelompok masing-masing, karena ketika berkegiatan bravery survival berlangsung, sejumlah guru hanya sebatas fasilitator yang tidak mendampingi secara langsung dari satu tempat ke tempat yang lain.
Siswa akan melakukan perjalanan secara berkelompok dari satu tempat ke tempat yang lain. Guru mendampingi dari jarak jauh dan berangkat tidak bersama kelompok siswa.
“Kami percaya pada kemampuan siswa kelas 11 yang terbagi dalam lima kelompok itu. Kami yakin mereka akan saling mengisi satu dengan yang lain,” kata Utaz Mukhtar salah seorang guru pendamping.
Petualangan pun segera dimulai. Siang pukul 14.00 WIB wali murid terlihat mengantar rombongan backpacker itu di Bandara Juanda, Sidoarjo. Mereka harus menata hati dan percaya pada kemampuan putra-putrinya. Berfoto bersama, lantas berpamitan. (rio)







