SIDOARJO (Radarjatim.id) — Di penghujung tahun 2025, SMA Negeri 1 Wonoayu mendapatkan kado istimewa dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur 2025.
Penganugerahan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, diserahkan dalam kegiatan Jatim Environment Community Award 2025, pada (24/12/2025) di Gedung Graha Wisata Surabaya, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., M.Han., M.KL., CIPA., CIHCM dan dihadiri perwakilan instansi pemerintah, satuan pendidikan, serta komunitas lingkungan dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur menyampaikan apresiasi kepada seluruh penerima penghargaan yang hadir atas peran serta dan komitmennya dalam upaya pelestarian serta perlindungan lingkungan, baik di tingkat desa, sekolah, maupun pondok pesantren.
Pada kesempatan ini, sejumlah penghargaan diserahkan, meliputi Sertifikat Program Kampung Iklim (ProKlim) Utama Tahun 2025, Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025, Eco Pesantren Tahun 2024, Eco Pesantren Tahun 2025, serta Penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH).
Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mengintegrasikan prinsip pelestarian lingkungan hidup ke dalam tata kelola sekolah, proses pembelajaran, serta budaya sehari-hari warga sekolah
Kepala SMA Negeri 1 Wonoayu, Dr. Ririn Faridah, M.Pd menuturkan kalau capaian tersebut merupakan buah kolaborasi seluruh warga sekolah.
Dengan motto Tunjukkan Karyamu Raih Harapanmu, dan tekad “Smaniwa Bersinar (Berkarya, Sinergi, Raharja ), warga SMAN 1 Wonoayu berkomitmen untuk terus menorehkan prestasi baik akademik, non akademik dan karakter.
“Semuanya tidak lepas dari peran guru, siswa, tenaga kependidikan, serta dukungan orang tua dan masyarakat sekitar yang bersama-sama menjaga dan membudayakan kepedulian lingkungan di sekolah,” tuturnya.
Ia tuturkan dalam proses belajar mengajar itu bukan hanya fokus pada pembangunan fisik/gedung saja, tetapi lingkungan ini juga sangat penting. Harus kita perhatikan, bagaimana keberadaan ekosistemnya.
“Jadi kita ini juga turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sekolah,” tegas Bu Ririn_sapaan akrabnya.
Lanjutnya, bahkan kegiatan peduli lingkungan kita, yakni ‘Pojok Payu’ juga mendapatkan penghargaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Ia terangkan, Pojok Payu (Pojok Sampah SMAN 1 Wonoayu) telah bekerja sama dengan Bunda Rossa (Rosokan Sampah Sidoarjo) secara online. Koorinasinya sudah dilakukan secara digital dan berkala.
“Jadi semua siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonoayu berpartisipasi dalam mengelola sampah menjadi material dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi,” terangnya.
“Selain memiliki nilai ekonomis, pengelolaan sampah juga berperan penting dalam pelestarian lingkungan. Sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang asri serta nyaman untuk semua warganya,” jelas Bu Ririn lagi.
Sedangkan mekanisme pelaksanaan Pojok Payu adalah setiap warga sekolah mengumpulkan sampah yang ada di sekitarnya, kemudian memilah berdasarkan jenisnya. Setelah itu dilakukan penimbangan dan disetorkan ke bank sampah (Bunda Rossa).
Setiap sampah disetorkan akan terganti dengan Tabungan yang bernilai ekonomis. “Jadi, selain berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan, siswa juga mendapatkan keuntungan dengan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis,” ungkapnya.
“Dengan penghargaan Adiwiyata Jawa Timur 2025 ini, justru memacu semangat kita terus peduli terhadap lingkungan. Semoga prestasinya lebih meningkat lagi hingga meraih Adiwiyata Nasional,” harap Bu Ririn.(mad)







