SIDOARJO (RadarJatim.id) — Walaupun sudah menerapkan sekolah ramah anak, juga melaksanakan sekolah tolenrasi. Namun dirasa masih ada saja peserta didik yang berbuat kurang menyenangkan terhadap teman-temanya, intoleransi.
Untuk mengurangi kondisi tersebut, SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo melaunching Peace Corner, sebuah ruang khusus yang di desain untuk mengendalikan diri dari emosi. Atau lebih gampangnya bisa kita sebut sebagai ruang pengendalian diri.
Prosesi launching dilakukan langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Sedati, Ratna Diyah Mustikawati, S.Pd M.Pd secara simbolis dengan pengguntingan pita sekaligus Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), bagi siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII. “Juga gelar Pentas Seni sebagai penutup program class meeting, yang acaranya telah dilaksanakan beberapa hari lalu,” jelasnya pada (23/6/2024) pagi.
Ia ungkapkan, walaupun kita sudah menerapkan program sekolah ramah anak, program sekolah toleransi. Kami merasa anak-anak masih ada saja yang melakukan berbuatan kurang menyenangkan, intoleransi.
Setelah kita pantau, kita lihat ternyata anak-anak yang mengalami itu sepertinya kesulitan untuk mengelola emosi. Mungkin mereka juga tidak bisa menyampaikan isi hatinya, terpendam sehingga mereka mencari perhatian dengan cara yang kurang benar. “Oleh karena itu kami fasilitasi anak-anak dengan membuat ruangan khusus, Peace Corner,” jelasnya.
Ini merupakan bentuk perhatian, bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak, karena anak-anak yang telah melakukan tindakan intoleransi, mereka mengaku ada penyesalan kepada guru-gurunya. “Seperti itu bisa dituangkan dalam ruangan Peace Corner tersebut,” katanya.
Jadi, ketika mereka merasa tidak nyaman, ketika sudah merasa bersalah karena emosi dari rumah, emosi tidak siap pembelajaran bisa dicurahkan di situ. “Ruang itu, tidak untuk digunakan hal yang lain, selain untuk pengendalian diri. Misalnya untuk tidur, itu tidak boleh. Peace Corner hanya untuk menenangkan diri, mengendalikan diri,” tegas Bu Ratna_sapaan sehari-harinya.(mad)
