LUMAJANG (RadarJatim.id) – Pascaterjadinya bencana alam awan panas dan guguran lava dari Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021), Pemkab Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan penanganan darurat dan meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda.
Penetapan status tanggap darurat bencana itu dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang No. 188.45/ 525/427.12/2021 tanggal 4 Desember 2021. SK itu berlaku mulai 4 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022, atau selama 30 hari.
Status tanggap darurat bencana, perlu dilakukan di kabupaten Lumajang untuk penanganan darurat. ”Kami lakukan untuk memperkecil terjadinya korban jiwa dan harta benda,” tegas Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam Surat Keputusan tersebut
Status itu dapat diperpanjang atau dihentikan sesuai dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi di lapangan. Selain penetapan status tanggap darurat bencana sebagai dampak awan panas dan guguran lava gunung Semeru, bupati juga menerbitkan SK tentang struktur komando di lapangan dalam penanganan bencana, yang dikomandani oleh Dandim 0821 Lumajang dengan wakil Danyon 527 dan Kapolres Lumajang.
“Dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana dan komando pelaksanaan di lapangan, penanganan darurat bisa cepat dilakukan,” ujar Bupati Thoriqul Haq.
Gubernur Kunjungi Lokasi
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi bencana Semeru di Dusun Renteng, Desa Sumber Wulu, Kec. Candi Puro, Lumajang, Minggu (5/12/2021).
”Saya bersama Bupati Lumajang meninjau lokasi kejadian dan menyisir apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat,” kata Khofifah sambil melihat rumah-rumah warga yang tertimbun lahar.
Khofifah mengatakan, bantuan yang saat ini dikirimkan sebagai langkah awal kesigapan Pemprov Jatim menangani bencana alam. ”Nanti akan ada bantuan-bantuan yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan,” ujarnya.
Pemprov, kata dia, telah berkoordinasi dengan BPBD Lumajang, termasuk dengan perangkat desa setempat dan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA). Dia mengimbau warga agar tidak beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur, Curah Kobokan dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas.
Gubernur Khofifah juga telah memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial untuk mengirimkan bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi. Ratusan paket bantuan untuk masyarakat Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru, dikirim ke Lumajang sejak Sabtu malam.
Paket bantuan yang dikirimkan berupa beras, lauk pauk, tambah gizi, selimut, family kids, baju anak-anak, dan sembako. Selain itu, juga dikirim terpal, kantong mayat, popok, masker kain, masker medis, pakaian, air, biskuit bayi, minyak telon, minyak kayu putih, dan makanan suplemen.
Peralatan lain yang juga dikirimkan adalah trail, chainsaw, tenda pengungsi, tenda posko, genset, light tower, velbed, sleeping bag, police line, cangkul, sekop, kabel, jeriken, sepatu boot, kacamata google, toolkit, helm dan antena tower hidrolis.
”Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik. Kami terus memonitor perkembangan melalui WAG (Whatsapp Group), radio dan tetap mematuhi imbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah,” tambah Khofifah.
Ia juga menyampaikan, telah meminta kepada para bupati dan wali kota di Jatim untuk bergotong royong membantu Kabupaten Lumajang yang tengah dilanda bencaana guguran awan panas Gunung Semeru.
“Insya Allah bupati dan wali kota, serta jajaran TNI-Polri, BNPB, SAR, bergotong royong membantu masyarakat Lumajang,” ujarnya. (Tim RJ)







