SURABAYA (RadarJatim.id) — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya hari ini berhasil mewisuda sebanyak 351 Mahasiswa dari lulusan ahli madya, Sarjana, Magister, Doktor hingga lulusan pendidikan profesi akuntansi di Wisuda ke 60 Periode pertama 2023-2024.
Ketua STIESIA, Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA. memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang menghadiri acara Wisuda ke 60 ini dengan hikmat.
“Keluarga besar STIESIA Surabaya mengucapkan selamat kepada para wisudawan, yang secara resmi berhasil menyelesaikan suatu proses pendidikan formal beserta segala bentuk evaluasi yang telah kami lakukan,” ungkap Dr. Nur Fadjrih dalam pidatonya di Hall Wisuda Stiesia ke 60 pada Sabtu (20/7/2024) pagi.
Tak hanya ucapan selamat, kepada para wisudawan Dr. Nur Fadjrih berpesan agar jangan pernah merasa puas, dan mendorong agar meraih terus kesuksesan dengan doa, usaha, dan cinta.
“Kami yakin saat ini kebahagiaan orang tua saudara makin berlipat ketika melihat saudara dengan gagah memakai Toga. Kami sangat bangga karena saudara telah meraih kelulusan dan diwisuda hari ini. Namun kami akan jauh lebih bangga apabila ilmu yang saudara miliki bermanfaat bagi orang lain,” pesannya.
“Insya Allah lulusan STIESIA Surabaya telah mampu berkarya di wilayah profesional di atas landasan spirit dan etika dengan tetap mempertahankan akar identitas moralnya. Kami ucapkan kepada orang tua dan keluarga wisudawan, selain terimakasih yang tiada terhingga telah mengamanahkan pendidikan putra-putrinya di STIESIA Surabaya,” imbuhnya.

Dr. Sri Wulandari,S.Ag S.Sn M.Pd.I salah satu lulusan Stiesia Surabaya program S3 Doktor Ilmu Manajemen ini mengaku butuh waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan studinya di Stiesia Surabaya. Wanita berusia 49 tahun ini yang juga berprofesi sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas di SMAN 3 Sidoarjo ini akhirnya mampu menyelesaikan studynya.
“Lama saya menyelesaikan pendidikan S3 di STIESIA namun akhirnya hari ini bisa wisuda adalah hal yang luar biasa. Ada kendala selama saya menempuh S3 dimana saya berprofesi sebagai guru dan wakil kepala sekolah bidang humas (Waka Humas) di SMAN 3 Sidoarjo sedikit kesulitan menyesuaikan kebaruan dan ketika tahu saat diuji sampai menemukan kebaruan yang kita harapkan “ungkapnya, saat ditemui
Adapun Wulan mengaku, dalam proses menyelesaikan study laporan Disertasi pertama ada pra proposal kolokium di UI (Universitas Indonesia), lalu proposal. Dalam proses pra proposal ke proposal membutuhkan waktu yang lama, dan proposal ke proses selanjutnya butuh waktu 2 tahun hingga masuk tahapan ujuan terbuka.
Ia berharap, khususnya untuk kampus kalau bisa tidak dipersulit dalam proses study, karena kemampuan kita sebagai mahasiswa tidak sama, dan bahkan ada rekan satu angkatan yang belum lulus dan terancam bisa di DO (Drop Out) jika terlalu lama menyelesaikan kewajiban Disertasi.
“Oleh karena itu, antara dosen dan mahasiswa harus harmonis, saling membantu dan benar-benar perhatian, sehingga tidak sampai membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan study,” harapnya.(mad)