KEDIRI (RadarJatim.id) – Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur kembali melaksanakan program penanaman jagung sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional. Kegiatan ini berlangsung di Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Selasa (21/1/2025).
Kegiatan ini melibatkan stakeholder terkait, seperti Polres Kediri, Kodim 0809/ Kediri, Dinas Pertanian, Perhutani, dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian dan peternakan. Program ini sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan di seluruh daerah.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengungkapkan, dalam program ini para petani mendapat bantuan benih jagung, sebagai bagian dari gerakan penanaman jagung serentak di lahan seluas satu juta hektare.
“Wilayah Ringinrejo dipilih, karena memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan peternakan, terutama dalam mendukung produksi jagung dan telur,” katanya.
Di kawasan ini, terdapat sekitar 140 ribu petani dengan luas lahan pertanian 706 hektare yang ditanami padi, serta 1.207 hektare lahan jagung yang mampu menghasilkan 8.330 ton jagung pipil kering saat panennya.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan harga jagung di tingkat petani, dari sebelumnya sekitar Rp 4.600 per kilogram menjadi minimal Rp 5.500 per kilogram,” ujar Wabup Dewi Maria Ulfa.
Selain mendukung ketahanan pangan, panen jagung ini juga dapat menjadi sumber pakan ternak, terutama bagi peternak ayam yang banyak terdapat di kawasan Ringinrejo. Jika harga jagung stabil, lanjutnya, bisa dipastikan harga telur bisa terkendali.
Kegiatan penanaman jagung dimulai dengan persiapan lahan, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman secara simbolis di lahan seluas satu hektare lebih. Pemkab Kediri bersama pihak terkait menekankan pentingnya penerapan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi hasil panen.
“Program ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat, sehingga ada sinergi antara petani, peternak, dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan,” tambah Mbak Dewi.
Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan, total lahan yang digunakan untuk program ini mencapai 170 hektare di wilayah Kabupaten Kediri. Targetnya, produksi jagung dapat meningkat dari rata-rata 4-6 ton per hektare menjadi 8 ton per hektare dengan penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat, serta pengendalian hama yang lebih baik.
“Pada Desember 2024, kami telah menanam di lahan seluas 90 hektare, dan pada Januari 2025 ini, kami lanjutkan dengan 60 hektare tambahan,” kata AKBP Bimo.
Penanaman jagung kali ini juga merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang telah dimulai di kawasan Perhutani KRPH Jatirejo, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri pada November 2024 lalu.
Menurut AKBP Bimo, kestabilan harga jagung memiliki dampak besar terhadap harga telur sebagai salah satu sumber protein utama masyarakat.
“Jika harga jagung stabil, harga telur juga akan terkendali. Hal ini sangat penting untuk mendukung program makan siang bergizi yang dicanangkan pemerintah,” terangnya. (rul)







