GRESIK (RadarJatim.id) — Tim Tata Boga, salah satu passion class SMA Muhammadiyah 5 (Smala) Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diundang sebagai juri tamu dalam ujian praktik mata pelajaran Prakarya MTs Muhammadiyah (Mutu) Dukun, Selasa (6/5/2025).
Membawa empat anggotanya, yakni Hanita Eka (X-1), Putri Eka (X-1), Khumairoh (X-2), dan Azzaira Putri (X-2), Tim Tata Boga Smala menilai berbagai menu sajian yang merupakan olahan dari hasil peternakan dan perikanan. Guru mata pelajaran Prakarya MTs Mutu Dukun, Mirrich, SPd, memaparkan, setiap peserta didik kelas IX diminta untuk membuat bakso ikan bandeng atau tongkol yang menjadi menu wajib dan menu berbahan dasar ayam sebagai tambahan.
Selain itu, Mirrich juga mengungkapkan beberapa alasan yang membuatnya memilih Tim Tata Boga Smala sebagai tim juri.
“Saya merasa perlu mengundang penilai atau juri dari luar sekolah supaya hasil penilaiannya lebih objektif. Selain itu, anak tata boga Smala ini sudah sangat bisa dipercaya keahliannya dalam hal penilaian cita rasa dan presentasi makanan. Menu masakan buatan mereka juga sudah banyak diperjual belikan,” jelasnya.
Berbagai menu masakan dinilai secara teliti dan rinci oleh Tim Tata Boga Smala. Kriteria yang menjadi penilaian mereka, yakni kesesuaian bahan dasar, cita rasa, kebersihan, serta presentasi makanan yang mencakup tampilan penyajian, pemilihan jenis piring, penataan garnish, dan sebagainya.
“Pada beberapa menu, saya merasa takjub dengan cita rasa dan presentasinya. Buat saya, sangat layak jika dijadikan sebuah produk,” kata Hanita (X-1), salah satu dari empat anggota Tim Tata Boga Smala.
Berbeda dengan Hanita, Azzaira mengulik sisi yang berbeda. Baginya, sejak proses memasak, ia sudah melihat bagaimana effort mereka (siswa MTs Muhammadiyah Dukun, Red) dalam mencoba menyajikan suatu menu masakan.
“Terlepas dari bagaimana rasanya, lanjutnya, mereka telah melalukan yang terbaik dan saya sangat menghargai itu. Tentu hal tersebut menjadi penilaian tersendiri bagi saya pribadi,” tuturnya.
Melihat keempat anak didiknya berperan sebagai juri tamu, Pembina Tata Boga Smala, Nur Halisa, SPd, mengaku bangga. Ia senang karena momen ini bisa menjadi ajang bagi para siswa untuk menguji ketajaman lidah dan ketelitian dalam hal presentasi makanan.
“Terharu sekali, bahwa ternyata pengalaman mereka di passion class bisa teraplikasikan. Kalau biasanya mereka menggunakan passion mereka untuk memasak menu mereka sendiri, kini mereka gunakan untuk menilai masakan orang lain. Secara tidak langsung, mereka pasti mendapat ilmu lebih,” tandas Halisa. (rj2)
Kontributor: Terry Angria Putri Perdana







