GRESIK (RadarJatim.id) — Yayasan Al Ibrah membuktikan keseriusannya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang dinaunginya. Tak tanggung-tanggung, 3 pembina yayasan yang ber-home base di Gresik, Jawa Timur ini terjun langsung melakukan lawatan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan terkemuka di Singapura dan Malaysia.
Ketiga pembina Yayasan Al Ibrah yang melakukan lawatan pendidikan ke luar negeri itu adalah Ir H Muhammad Rusli, MMT, Drs H Kholid, MPSDM, dan H Edy Ma’sum. Ikut serta dalam lawatan pendidikan itu, Kepala TKIT Al Ibrah, Rif’atul Aliyah, SPsi.
Lawatan pendidikan yang berlangsung selama 3 hari, yakni pada 3 – 6 Oktober 2023 itu diprioritaskan menuju sekolah-sekolah unggulan di Singapura dan Malaysia. Di antaranya, German Europian School Singapore, Brighton Montessori, juga Al Hamra International School.
Selain silaturahim dan menjalin kolaborasi sesama pengelola lembaga pendidikan, kegiatan itu juga dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Gresik, khususnya yang dikelola Yayasan Al Ibrah. Yayasan ini juga tengah menyiapkan kelas internasional yang dikemas dalam International Learning Programm yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2024/2025.
Sebagai pengelola lembaga pendidikan Islam yang berorientasi pada spirit dan nilai-nilai Al Quran sebagai program unggulan, Yayasan Al Ibrah bertekad menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga yang ada di Asia Tenggara, khususnya yang dinilai memiliki kelas-kelas internasional.
“Kami ingin Al Ibrah tidak hanya dikenal di Gresik, di Jawa Timur, atau di Indonesia. Al Ibrah harus bisa go-international. Karena itu, kami perlu menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan di negara-negara yang maju pendidikannya untuk bisa diadopsi di tanah air,” ungkap H Kholid, Jumat (6/10/2023).

Para pembina sepakat agar Yayasan Al Ibrah mampu mengadopsi nilai-nilai positif yang ada di sekolah luar negeri. Karena itu, perlu menimba pengalaman dan selanjutnya menerapkannya di dalam negeri, khususnya di sekolah-sekolah yang dikelola Al Ibrah.
“Dimulai dari gurunya, kita harus membuka wawasan dan pengalaman baru, sehingga kiprah Al Ibrah tidak hanya berkutat di Gresik saja,” ujar H M. Rusli.
Ia berharap, apa yang diperoleh para pembina yayasan selama melakukan lawatan pendidikan di Singapura dan Malaysia, bisa diduplikai dan diterapkan di sekolah-sekolah Al Ibrah. Karena itu, secara periodik yayasan terus melakukan pembinaan terhadap para guru untuk meng-up grade pengetahuan dan kemampuan dalam proses pembelajaran.
“Selanjutnya, para guru juga harus memiliki semangat untuk meng-up date kemampuannya untuk meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, yang mampu menumbuhkan soft skill anak didik,” tandasnya.
Pada gilirannya, lanjut Rusli, lewat proses pembelajaran yang dirancang secara matang, ke depan anak didik di sekolah-sekolah Al Ibrah, dalam menghadapi permasalahan kehidupan di masyarakat, mampu menjadi pemberi solusi, bukan malah menjadi beban publik. (sto)







