KEDIRI (RadarJatim.id) – Universitas Islam Kadiri (Uniska) terus berbenah diri dan mengembangkan langkah untuk mencapai kinerja kampus yang optimal. Hal itu dilakukan guna mengangkat kualitas hingga menjadi kampus berkelas dan bertaraf internasional.
Obsesi itu disampaikan oleh Rektor Uniska, Prof Dr Bambang Yulianto, saat menggelar acara ngopi bareng di Kedai Kopi Papringan, Jalan Urip Sumoharjo, Kaliombo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Senin (30/6/2025).
Dalam perbincangannya, Prof Bambang, menyampaikan sederet program unggulan yang telah disiapkan di kampus Uniska Kediri. Di ataranya progam kemitraaan global yang ke depannya fokus pada penyaluran tenaga kerja ke luar negeri.
“Kami sudah menggandeng berbagai lembaga, termasuk mitra global yang fokus pada penyaluran tenaga kerja ke Jepang,” ujar Prof Bambang.
Tak sekadar seremonial, Bambang juga telah menyiapkan program khusus pelatihan bahasa asing secara serius, yakni Bahasa Jepang, Mandarin, hingga beberapa bahasa asing lainnya. Program ini, lanjutnya, akan menjadi pintu masuk menuju pasar global, khususnya bagi mahasiswa yang ingin bekerja di luar negeri.
Di sisi lain, Prof Bambang juga mengatakan, pembangunan Uniska Convention Center (UCC) sudah bisa dioperasika mulai akhir Oktober tahun 2025 ini.
“Uniska juga akan mendirikan Uniska Business Center (UBC), yakni sebuah pusat pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa dan civitas akademika,” ungkapnya.
Inisiatif ini, menurut Prof Bambang, diharapkan menjadi sumber pembiayaan baru, agar uang kuliah tunggal (UKT) tetap terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa memiliki jiwa entrepreneur. Maka, kami rintis pusat bisnis dan agrotekno park untuk menopang pembiayaan kampus tanpa harus mengandalkan UKT yang tinggi,” tandasnya.
Sektor pertanian tak luput dari perhatian. Uniska kini juga tengah mengembangkan Agrotekno Park sekaligus merintis pabrik pupuk skala kecil. Pusat laboratorium kimia kampus juga saat ini sudah beroperasi dan menerima layanan uji laboratorium.
“Kami ingin pertanian menjadi salah satu penopang utama pendanaan kampus. Mimpi kami, pertanian modern ini akan menghasilkan banyak hal yang berguna,” tambahnya.
Dalam hal promosi, Bambang mengakui, bahwa pemasangan baliho dan iklan media konvensional tidak terlalu efektif dibandingkan branding lewat media sosial.
“Kami melihat media sosial punya dampak besar dalam membentuk citra kampus. Promosi dari mulut ke mulut justru sering lebih kuat,” katanya.
Terakhir, Prof Bambang menekankan, arah pembangunan kampus tidak hanya untuk menambah jumlah mahasiswa sebanyak-banyaknya, tetapi juga mengangkat kualitas dan daya saing lulusan melalui program internasionalisasi. (rul)







