SIDOARJO (Radarjatim.id) Upaya mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang masih tinggi, atau sekitar 10,087 persen tertinggi di Jawa Timur. Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar May Day Job Fair 2022, dengan membuka sekitar 1.776 lowongan.
Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH usai membuka ‘May Day Job Fair 2022’ dengan tegas mengatakan bursa kerja seperti ini jangan sampai ada yang ‘titip-titip.’ Kalau yang dititipkan tidak bagus, tidak bisa bekerja dengan baik, kasihan terhadap perusahaannya. “Biarkan saja berjalan secara professional. Diseleksi sesuai dengan kompetensinya oleh perusahaan masing-masing,” tegas Subandi, pada (24/5/2022) tadi pagi.
Menurutnya, dalam rekrutmen ini bisar dikelola secara betul dan professional. Kita selaku pemerintah harus menjaga komitmen tersebut. “Perusahaan-perusahaan yang ada di Sidoarjo akan timbul kepercayaannya terhadap pemerintah setempat. Sehingga kita akan terus bisa menyelenggarakan bursa kerja secara rutin tiap tahun. Saya berharap, kalau perlu setahun dua kali agar angka pengangguran terus menurun,” harapnya.
Usai mendampingi Wakil Bupati Sidoarjo Subandi keliling stand bursa kerja, Sekretaris Disnaker Sidoarjo Happy Setianingtyas, SH MH mengatakan kalau peserta Job Fair kali ini sebanyak 46 perusahaan dengan 1.776 lowongan, serta 220 jabatan. Untuk pelamarnya sekitar 7.000 orang yang dilakukan secara online maupun offline. “Sehingga di lokasi bursa kerja tidak terjadi penumpukan,” katanya.

Bahkan sekarang ini juga ada dua perusahaan yang melakukan pendaftaran langsung dan sekaligus seleksi di lokasi. Kegiatan yang dilakukan selama dua hari, tepatnya tanggal 24 dan 25 ini diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di wilayah Sidoarjo. Angka pengangguran di Sidoarjo sekitar 10.087 turun sedikit menjadi 10.01. “Makanya berbagai terobosan dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi angka pengangguran tersebut,” katanya.
Ia katakan, dalam job fair kali ini juga melibatkan 1.000 angkringan santri. “Hal ini dilakukan karena pemerintah Sidoarjo tidak ingin yang formal saja, tetapi juga yang informal, termasuk UKM dan yang lainnya perlu kita coba untuk dibangkitkan kembali,” terang Happy.(mad)







