GRESIK (RadarJatim.id) – Ingat nama Widodo Cahyono Putro? Para gibol (penggila bola) Kota Pudak Gresik tentu dengan mudah mengingatnya. Ya, dia adalah legenda sepak bola yang tahun 2002 pernah mengharumkan nama Gresik di pentas sepak bola nasional.
Widodo Cahyono Putro (WCP) sengaja datang ke kota santri ini untuk meladeni laga persahabatan yang gelar oleh klub lokal Peganden Putra FC (PPFC) versus Petrogres All Star, Jumat (9/10/2020) sore. Dalam momen istimewa ini nampak hadir Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gresik nomor urut 1, Asluchul Alif yang ikut menyaksikan langsung laga antarkesebelasan.
Kepada Dokter Alif, sapaan dr Asluchul Alif, Widodo menitipkan amanah untuk merangkul semua insan olah raga, terutama sepak bola. Hal itu disampaikan pelatih nasional yang pernah membawa Petrokimia Putra menjuarai kompetisi nasional 2002, saat ikut merumput bersama veteran Petrogres All Star lainnya di Lapangan Desa Peganden, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Petrogres All Star merupakan wadah alumni sepak bola binaan Petrokimia Gresik, yang diperkuat nama-nama beken yang pernah membela Petrokimia Putra saat juara kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia. Salah satunya adalah Widodo Cahyono Putro. Dengan diperkuat beberapa veteran sepak bola lainnya, tim Petrogres All Star akhirnya menyudahi pertandingan dengan kemenangan tipis 1-0.

Usai pertandingan, Widodo mengaku senang bisa menyempatkan diri untuk bermain dalam laga persahabatan tersebut. Ia juga merasa senang berkesempatan memberikan masukan soal persepakbolaan di Gresik kepada calon bupati yang akan berlaga pada Pilkada, 9 Desember 2020 mendatang.
“Kebetulan ada kesempatan bisa ke Gresik, karena saya izin untuk pulang sebentar karena ada hajatan. Dan kebetulan dua hari lalu akademi saya pindah ke Desa Peganden ini. Maka saya sempatkan untuk ikut laga dengan teman-teman seangkatan dulu dan pemuda-pemuda Peganden,” ujar pria yang saat ini menjadi pelatih kepala Persita Tangerang.
Dalam momen Pilkada ini, WCP juga menyampaikan harapannya untuk sosok ideal yang sebaiknya memimpin Gresik. “Yang pasti harus merakyat, merangkul semua, termasuk insan olah raga. Karena saya orang olah raga, terutama sepak bola,” pesannya.
Lebih-lebih Gresik pernah berlaga di liga satu. Beberapa pemain Gresik, kata Widodo, juga pernah ada di timnas. Bahkan, klub asal Gresik juga pernah menjadi juara liga Indonesia. Jawa Timur menjadi kiblat sepak bola nasional, termasuk Gresik.
“Bila benar-benar membangun sepak bola secara profesional, libatkan orang-orang bola di dalamnya,” sarannya.
Sementara itu pemain Peganden Putra FC, Rean berharap kepada pasangan calon (Paslon) Qosim-Alif (QA) jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Gresik lima tahun ke depan nanti agar memperhatikan betul sektor olahraga terutama di desa.
“Bagaimana anak-anak muda bisa terus berlatih dan masuk ke klub-klub profesional, bahkan bisa sampai menembus timnas,” katanya berharap.
Merespon harapan-harapan tersebut, Dokter Alif, sapaan dr Asluchul Alif, membeber sejumlah program yang disusun bersama pasangannya, M. Qosim. Salah satunya, di sektor olah raga, terutama sepak bola akan menjadi perhatian serius.
“Ya harus kita akui, saat ini untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Gresik butuh proses yang bertahap. Dan itu perlu waktu. Pasti harapan teman-teman Peganden putra FC dan senior-senior dari Petrogres akan kami coba wujudkan,” janji Alif.
Melihat penampilan para pemain senior yang tergabung dalam Petrogres, Alif mengaku sangat terkesan. Pasalnya, dengan usia yang sudah bisa dibilang tidak muda lagi, tapi mereka masih mampu bermain agresif atau intensitas tinggi.
“Stamina beliau-beliau terjaga baik, sehingga meski usia sudah cukup tua untuk ukuran pemain sepak bola tapi masih mampu bertanding,” ujarnya penuh kagum. (sab/rj2)







