GRESIK (RadarJatim.id) — Ratusan anggota keluarga besar Yayasan Al Ibrah Gresik, terdiri atas para pengurus yayasan, guru beserta keluarganya larut dalam gelaran ifthtar jama’i (buka bersama) yang dipusatkan di halaman SMPIT Al Ibrah, Sabtu (8/4/2023) petang. Dengan tema “Membangun Mental Pemenang Dunia Akhirat”, acara itu diharapkan menjadi spirit bagi keluarga besar Al Ibrah untuk menyuguhkan karya terbaik di bidang pendidikan untuk masyarakat dan kelak menjadi jariyah di akhirat.
Mengawali kajian bersama antara pengurus yayasan dan semua guru lintas jenjang pendidikan beserta keluarganya, Pembina Yayasan Al Ibrah, Drs Kholid Khusnan, MPSDM, mengingatkan, mental pemenang baru bisa diakui ketika pengelola lembaga pendidikan di masing-masing mampu membuktikan betapa besar animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di Al Ibrah. Karena itu, semua unit pendidikan di jajaran Al Ibrah, mulai play group, TK, hingga SMP, termasuk taman pendidikan Al-Quran (TPQ) juga pondok pesantrennya, berjuang untuk membuktikan diri sebagai pemenang.
“Ukurannya sederhana, apakah masing-masing unit sudah mampu memenuhi kuota atau pagu dalam merealisasikan total penerimaan murid sesuai target yang direncanakan. Kalau belum, jangan bilang pemenang. Dan, Alhamdulillah, saya terima laporan, untuk jenjang TK sudah terpenuhi. Demikian juga SMP,” ungkap Kholid di depan ratusan undangan.

Karena itu ia menekankan untuk terus melakukan perbaikan terhada variabel-variabel penentu kemenangan dimaksud. Di antaranya terkait sarana-prasarana (sarpras), SDM dan sistem pengelolaan lembaga pendidikan yang ada.
“Buktikan sehingga masyarakat menilai bahwa Al Ibrah memang layak sebagai wadah pendidikan yang ideal bagi anak-anaknya. Karena itu, teruslah berbenah untuk menjadi pemenang,” tandasnya.
Sementara KH Agus Zulkarnain, Lc, MPdI, Pengasuh Pondok Pesantren Al Ibrah, dalam tausiyahnya menyampaikan,
mental juara atau pemenang selalu bersemangat dalam menghimpun pundi-pundi kebajikan. Karena itu, lanjutnya, jangan pernah merasa lelah melakukan kebajikan.
“Itulah mental pemenang, mental juara, bukan mental pecundang,” ujarnya.
Dikatakan, pemenang bisa diraih di semua level kehidupan, apa sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Ia katakan, mental pemenang selalu dirindukan oleh surga Allah. Sebaliknya, mental pecundang hanya akan berakhir di neraka-Nya.
“Mental pemenang dunia-akhirat senantiasa menghimpun pundi-pundi kebajikan menjadikan dirinya bermanfaat bagi sesamanya. Bukan sebaliknya, keberadaannya merugikan, menyakiti, bikin resah dan tidak aman sesamanya. Itu pecundang yang kelak layak menghuni neraka-Nya,” pungkasnya. (sto)







