GRESIK (RadarJatim.id) – Daerah terdampak banjir akibat luapan Kali Lamong makin meluas. Jika semula banjir merendam tujuh desa di wilayah Kecamatan Balongpanggang yang merupakan kawasan hulu di Kabupaten Gresik, kini meluas ke beberapa desa di wilayah Kecamatan Benjeng dan mulai merambah ke sebagian wilayah Kec. Cerme.
Ketiga kecamatan tersebut, yakni Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme, tiap tahun menjadi langganan banjir Kali Lamong setiap musim penghujan. Sebab, ketiganya memang dilalui Kali Lamong.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Gresik Tarso Sagito mengungkapkan, data yang masuk menunjukkan, banjir luapan Kali Lamong menimpa lima desa di Kecamatan Balongpanggang dan tiga desa di Kecamatan Benjeng.
Namun, data di lapangan menunjukkan perluasan wilayah yang menerima luapan banjir. Hal ini karena progres pelaporan terus berkembang sesuai dengan kondisi dan perlemnbangan terakhir di lapangan.
”Desa-desa di Kecamatan Balongpanggang yang banjir meliputi Desa Dapet, Sekarputih, Wotansari, Banjaragung, dan Pucung. Sedangkan tiga desa di Benjeng meliputi Desa Lundo, Sedapurklagen, dan Deliksumber,” kata Tarso.
Adapun kawasan yang terdampak banjir luapan Kali Lamong terdiri atas kawasan persawahan, pekarangan, jalan desa, jalan kabupaten, juga sebagian sekolah.
Kokam Turunkan Relawan
Merespon peluang makin luasnya kawasan terdampak banjir Kali Lamong, Kokam Pemuda Muhammadiyah melakukan aksi cepat tanggap bencana membantu warga sejak Kamis (10/2/2022) pagi. Mereka terjun ke lokasi banjir sejak pukul 06.00 WIB dengan membawa perahu karet Lazismu. Langkah pertama yang dilakukan di lokasi banjir adalah melakukan asesmen.
Setelah survei, aksi dilanjutkan membuat dapur umum. Lokasi dapur umum ditentukan di Dusun Jedong Desa Sekarputih Kec. Balongpanggang. Untuk men-support Tim Kokam, ibu-ibu Aisyiyah siap menjadi juru masak untuk memasok warga terdampak banjir. Beras, sayur dan aneka lauk-pauk, telor minyak goreng, bumbu dan lain-lain berdatangan ke dapur umum.
Peralatan dapur pun melengkapi. Di antaranya kompor, panci, wajan, dan sejenisnya. Ibu-ibu Aisyiyah Setelah makanan matang segera dibungkus. Sebanyak 800 bungkus nasi diedarkan oleh relawan Kokam Pemuda Muhammadiyah Balongpanggang. Mereka berkeliling dari kampung ke kemapung menggunakan perahu karet Lazismu.bahu-membahu dan berbagi tugas untuk keperluan menyiapkan konsumsi warga.
Warga yang menerima nasi bungkus menyambut gembira. Sebab mereka belum sempat memasak karena rumahnya kebanjiran. Lagi pula dalam kondisi banjir tidak ada pedagang mlijo (pedagang sayur keliling) yang biasa melayani warga.
Selain itu, relawan Kokam Pemuda Muhammadiyah juga membantu mobilisasi warga yang pulang bekerja dan pelajar yang pulang sekolah menuju rumah masing-masing. Menurut warga, banjir kali ini tergolong besar dan cepat meluas. (maz)







