GRESIK (RadarJatim.id) — Kelangkaan minyak goreng murah memicu perhatin publik dan para pemangku kepentingan (stake holders). Di antaranya, Polres Gresik yang langsung mendatangi gudang distributor minyak goreng (migor) di Jl. Mayjend Sungkono, Kebomas, Gresik, Kamis (24/2/2022).
Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis menyampaikan, stok minyak goreng di Gresik terpantau aman dan dipastikan tidak ada penimbunan. Di Gudang PT Berkat Unggul Utama, katanya, stok migor masih banyak, sekitar 10 ribu liter minyak goreng siap didistribusikan.
“Masih aman, dan masih tersusun rapi untuk didistribusikan,” ungkap Kapolres Gresik saat didampingi Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki Saputro.
Menurut Alumni Akpol 2002 itu, stok di salah satu gudang distributor PT Wilmar Nabati Indonesia itu masih cukup. Ia memastikan, hingga kini tidak ada indikasi penimbunan.
“Alhamdulilah tidak ada masalah. Tidak ada menimbun minyak goreng. Kemudian didistribusikan ke toko ritel modern. Masyarakat tidak perlu panic buying,” ujarnya.
Selanjutnya Kapolres tetap akan mengawal proses kebijakan tentang harga eceran tertinggi (HET) yang diputuskan pemerintah. “Kami mengawal kebijakan pemerintah. Gudang distribusi minyak goreng ke pasar-pasar juga akan kita cek juga,” tegasnya.
Bagaiamana jika ada aktivitas penimbunan? Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro memastikan, ada sanksi pidana yang tercantum dalam pasal 107 UU Perdagangan. Dalam pasal itu disebutkan, pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 50 miliar bagi pelakunya. Hal itu jika ada yang menyimpan barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi kelangkaan barang.
“Hal tersebut ditujukan kepada distributor dan pedagang. Jangan ada penimbunan/penyimpanan, karena akan ditindak tegas. Kepada masyarakat laporkan apabila menemukan, dan jangan panic buying. Beli sewajarnya saja. Karena apabila panic buying, akan mudah sekali dipermainkan terlebih menjelang puasa dan lebaran,” ujarnya.
Marketing PT Wilmar Nabati Indonesia bagian Indonesia Timur Nengah Wiantara mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait harga eceran tertinggi.
“Kami juga telah komitmen dengan Disperindag Jawa Timur. Kami mendukung Kapolres mengamankan stok minyak di lapangan,” tandas Nengah. (maz)







