GRESIK (RadarJatim.id) — Beberapa anak dengan kostum yang memvisualisasikan alam atau lingkungan hidup, seperti gunung, pohon, sungai, bahkan bumi, kelihatan berjalan sempoyongan tak berdaya. Sebagian tersungkur, seperti kehabisan energi. Sebagian lagi, dengan sisa tenaganya, berlarian dikejar oleh sekelompok manusia penebang liar dengan senjata parang di tangan.
Lalu terdengar suara narator yang mendeskripsikan, bahwa mereka telah menjadi korban oleh kecerobohan dan keserahakan manusia yang –baik disengaja maupun tidak– telah merusak kelestarian lingkungan hidup. Di antaranya membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara liar dan serampangan tanpa memperhitungkan keseimbangan alam sehingga berakibat banjir, atau bahkan akibat polusi industri yang berdampak pada kualitas udara yang tak sehat.
Padahal, Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penuh Kasih Sayang menjadikan bumi dan seisinya sebagai rahmat bagi penghuninya, bukan bencana yang banyak terjadi. Tampilan berakhir dengan pesan moral agar semua pihak menjaga dan melestarikan alam sekitar lewat pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah pesan moral yang tersaji dengan apik dalam teaterikal yang diperankan oleh 7 siswa SDIT Al Ibrah Gresik menjelang Wisuda Angkatan XI sekolah itu yang berlangsung di hall Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Sabtu (25/6/2022).
Kepala SDIT Al Ibrah Ahmad Musyafak memaparkan, ditampilkannya teaterial sebagai salah satu pengisi acara, sesuai dengan tema wisuda yang diselenggarakan tahun ini, yakni “Sehat Bumiku, Mulia Akhlakku”. Lewat teaterikal tersebut diharapkan, semua penduduk bumi, sejak dini memiliki pembiasaan hidup untuk menjaga dan melestarikan alam, di mana pun mereka berada, sesuai dengan kapasitas masing-masing.
“Termasuk di dalamnya adalah anak-anak didik kami yang selalu kami ajari untuk hidup bersahabat dengan alam. Sejak dini anak-anak sudah kami kondisikan dalam pembiasaan untuk mencintai alam, misalnya tidak membuang sampah sembarangan dan semacamnya. Ketika ide ini saya sampaikan ke temen-temen, lalu tim kreatif menerjemahkan dalam narasi skenario yang kita saksikan bersama-sama tadi,” ujar Ustadz Musyafak, sesuai acara.

Kebanggaan Kadispendik
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Gresik, S. Hariyanto, yang hadir dalam wisuda itu, mengaku bangga dengan sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Al Ibrah Gresik yang berorientasi menjadikan anak didiknya menjadi generasi Qurani, termasuk di SDIT Al Ibrah yang kini menggelar wisuda angkatan ke-11. Hal itu, ditunjukkan dengan sejumlah prestasi yang tidak saja di bidang akademik, tetapi juga non-akademik seperti tahfidul Quran yang menjadi salah satu ikon sekolah-sekolah Al Ibrah.
“Karena itu, saya mendoakan agar anak-anak lulusan Al Ibrah kelak menjadi anak-anak shalih/shalihah yang terus mendoakan dan memintakan ampunan kepada kedua orang tuanya. Dan pembiasaan yang baik ini sejak dini telah diterapkan di sekolah-sekolah Al Ibrah. Tepuk tangan untuk Al Ibrah,” ujar Hariyanto seraya memompa semangat wisudawan untuk terus bersemangat meraih impian dan cita-cita serta memperjuangkannya.
Dilaportkan, dalam wisuda angkatan ke-11 kali ini jumlah wisudawan SDIT Al Ibrah adalah 111 siswa, terdiri atas 4 kelas dan lulus 100 persen. Seperti komitmen pengurus yayasan yang ingin menjadikan peserta didiknya sebagai gererasi Rabbani dan generasi Qurani, sekolah-sekolah Al Ibrah di semua level (KB/TK hingga SMP) menempatkan Al Quran sebagai unggulan, di antaranya lewat program tahfidzul quran.
Di jenjang SD misalnya, dari target minimal “hanya” dua juz (juz 30 dan 29), realisasinya banyak siswa yang melampaui target hafalannya. Bahkan dalam wisuda kali ini diumumkan, dua wisudawan SDIT Al Ibrah mampu menuntaskan hafalan Al Quran, masing-masing 16 dan 13 juz. Lainnya dalam kisan 3-8 juz. Sementara di jenjang SMP, dalam tahun ajaran 2001/2022, sebanyak 6 siswa SMPIT Al Ibrah mampu menuntaskan hafalan Al Quran 30 juz. Lainnya pada kisaran 15-20 juz.
Musyafak menambahkan, sebagai bentuk apresiasi kepada siswa berprestasi, pada kesempatan wisuda kali ini, SDIT Al Ibrah memberikan penghargaan kepada mereka. Penghargaan diberikan siswa yang berprestasi dalam capaiakn di bidang hafalan Al Quran, bidang akademik, dan bidang ibadah, yakni puasa sunnah dan qiyamullail (tahajud).
“Apresiasi ini kami harapkan menjadi motivasi untuk terus istiqomah dalam menjadi ibadah di mana pun anak-anak berada setelah lulus dan diwisuda saat ini,” pungkas Musyafak. (sto)







