SIDOARJO (Radarjatim.id) Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Perguruan Al-Islam (SMK Yapalis) Krian Sidoarjo membuka kurikulum baru di bidang Ilmu Teknologi (IT) yang berupa Mikrotik bagi peserta dididiknya.
Drs. Mujiono, M.Ap, Kepala SMK Yapalis Krian mengatakan bahwa pembukaan kurikulum mikrotik ini atas kerjasama dengan Radnext dan Mikrotik Academy dari negara Latvia di Uni Eropa, Selasa (28/05/2022) tadi pagi.
Dikatakan oleh Mujiono bahwa mata pelajaran mikrotik ini akan diberikan kepada peserta didik SMK Yapalis Krian jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) melalui program singkronisasi kurikulum selama dua jam setiap minggunya.
“Tentunya tidak semua siswa jurusan TKJ bisa mengikuti mata pelajaran mikrotik ini. Karena harus memenuhi aturan ataupun syarat-syarat berdasarkan SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa sebelum program pembelajaran mikrotik ini diberikan kepada para peserta didik, guru-guru yang khususnya mengajar di jurusan TKJ terlebih dulu harus mengikuti serangkaian ujian tentang mikrotik. “Alhamdulillah dari beberapa guru kami telah lulus ujian mikrotik di Latvia dan mendapatkan lisensi bahwa SMK Yapalis Krian Sidoarjo layak untuk memberikan pendidikan mikrotik,” jelasnya.
Mujiono berharap dengan adanya mata pelajaran yang baru ini para siswa lulusan SMK Yapalis Krian berpeluang atau memiliki kesempatan kerja yang lebih luas sehingga mampu mendapatkan kehidupan layak dimasa depan.
Menurutnya dimasa yang akan datang bahwa perkembangan IT itu tidak lepas dari kehidupan manusia dan semacam menjadi kebutuhan pokok sehingga SMK Yapalis Krian mempersiapkan anak didiknya agar siap terjun ditengah-tengah masyarakat ketika sudah lulus nanti. “Untuk itu, sebagai lembaga pendidikan. Kami menjemput bola, jangan sampai anak-anak kami tidak bisa mengikuti perkembangan IT di masa depan,” ucapnya.
Yoga Wahyu Mahendra, Asisten Mikrotik Academy Axelbit menerangkan bahwa pihaknya melakukan kerjasama dengan SMK Yapalis Krian karena sumber daya gurunya dianggap lebih mumpuni.
Menurut Yoga bahwa untuk mendapatkan atau lulus sertifikasi bagi guru itu tidak mudah, karena harus mengikuti serangkaian tes dengan batas waktu cuma 1 jam yang setiap materinya menggunakan bahasa Inggris dengan standart Internasional. “Dari seluruh SMK, baik negeri ataupun swasta yang ada di Jawa Timur hanya ada sekitar 50 sekolah yang lulus sertifikasi. Dan dari sekian SMK yang di Sidoarjo, cuma ada 2 sekolah yang salah satunya SMK Yapalis Krian ini,” terangnya.
Ia berharap dengan kerjasama ini bahwa lulusan SMK Yapalis Krian bisa bersaing didunia kerja, tidak hanya di level nasional namun ditingkat internasional.
Sementara itu, Drs. Lutfi Yahya Ketua Yayasan Yapalis Krian menuturkan bahwa pihaknya merasa bangga dengan kepala sekolah, guru dan seluruh jajarannya atas kerjasama dengan Mikrotik Academy ini.
Ia akan selalu mendukung program-program yang dilakukan oleh SMK Yapalis Krian dengan memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti gedung yang representatif, komputer, jaringan dan menaranya. “Saya berharap dengan kerjasama ini bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang mumpuni dan membanggakan Yapalis serta para orang tua,” tuturnya.
Dalam acara peresmian Mikrotik Academy SMK Yapalis Krian itu, selain dihadiri jajaran sekolah dan yayasan juga dihadiri oleh Pudji Suminiwati, MM dan Abdul Kholis, S.Pd, M.Pd dari Pengawas Dinas Pendidikan Propinsi Jatim wilayah Sidoarjo dan M. Noor Al Azam, S.Kom, M.Mt selaku CEO Radnext. (mam,mad)