SURABAYA (RadarJatim.id) — Mendapat predikat juara 1 nasional Liga Indikator Kinerja Utama (IKU), Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) tahun 2022, tak membuat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berpuas diri. Sebaliknya, prestasi moncer yang baru diraih itu justru menjadi pelecut semangat untuk berinovasi dan berbenah diri untuk terus meningkatkan kinerja.
“Alhamdulillah, kami memang bersyukur atas capaian ini. Namun, hal itu tidak lantas membuat kami berpuas diri sehingga berhenti berinovasi. Tetapi, kami terus bergerak, berinovasi untuk kinerja yang terus lebih baik,” ujar Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan, MKes, di Surabaya, Kamis (11/8/2022).
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) belum lama ini dinobatkan sebagai juara 1 tingkat nasional Liga Indikator Kinerja Utama (IKU), Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) tahun 2022. Kampus bermotto “Growing with Character” itu masuk top 10 persen dengan nilai pencapaian 72 poin dan pertumbuhan sebesar 129.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Prof Ir Nizam, MSc., DIC, PhD, IPU, ASEAN Eng, dan diterima langsung Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan, MKes, di Jakarta, Senin, 27 Juni 2022.
“Prestasi ini merupakan buah kerja sama semua pihak dan jajaran, termasuk tim kementerian yang terus memberikan bimbingan dan arahan,” ujar Cak Hasan, sapaan akrab Prof Nurhasan.
Ditambahkan, selain memperoleh banyak nilai dalam kategori PTN BLU secara umum, Unesa juga unggul dalam IKU-2. Ia paparkan, IKU-2 berkaitan dengan mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus yang digencarkan Unesa beberapa tahun terakhir.
“Sesuai dengan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Red) Mas Menteri (Mendikbudristek, Nadiem Makarim, Red), kami di Unesa terus mendorong agar mahasiswa benar-benar bisa belajar di dalam maupun di luar kampus,” tandasnya.
Di luar kampus, lanjut Cak Hasan, Unesa menjalin banyak kerja sama dengan mitra dalam dan luar negeri. Kerja sama itu, menurutnya, sebagai bagian dari penguatan pengalaman mahasiswa di dunia usaha dan industri (DUDI) lewat program, di antaranya magang kerja atau magang industri.
“Upaya kami, sebelum mahasiswa lulus sudah bisa bekerja, minimal freelance. Kemudian setelah lulus sudah bisa berunjuk kompetensi di dunia usaha dan industri,” ujarnya.
Dengan spirit terus berbenah diri, capaian yang diperoleh tahun ini terus ditingkatkan. Cak Hasan menargetkan poin tujuh IKU lainnya bisa digenjot lagi. Adapun IKU lain yang dimaksud yaitu, IKU-1, lulusan telah mendapatkan pekerjaan yang layak. IKU-3, dosen berkegiatan di luar kampus. IKU-4, praktisi mengajar di dalam kampus.
Sementara IKU-5 tentang hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat. IKU-6, pogram studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. IKU-7, kelas yang kolaboratif dan partisipatif dan IKU-8, program studi berstandar internasional.
Ia menegaskan, upaya peningkatan yang diinginkan itu bukan hanya untuk mencapai juara atau prestasi. Namun, hal itu lebih untuk memberikan mutu pendidikan, kinerja dan layanan yang terbaik bagi masyarakat.
“IKU ini bukan main-main. Ini menjadi tolok ukur penting bagi kinerja perguruan tinggi. Komitmen kami tingkatkan poin bukan sekadar untuk menjadi juara. Namun, sebagai bukti kualitas dan mutu menuju PTN BH yang dalam waktu dekat disandang Unesa plus menjadi perguruan tinggi berstandar internasional,” tandasnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr Sujarwanto, MPd, menambahkan, untuk mendukung implementasi MBKM di Unesa, termasuk penguatan IKU, kampus ini sudah menjalin kerja sama dengan ribuan mitra dalam dan luar negeri.
Di dalam negeri, Unesa mencatatkan kolaborasi dengan 5.966 mitra. Sementara dengan pihak luar negeri, kampus jilmaan IKIP Surabaya ini telah bermitra dengan 329 institusi atau lembaga dunia.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang. Di antaranya, di bidang kerja sama magang, beasiswa, riset kolaboratif, publikasi hingga pertukaran mahasiswa dan dosen.
“Ini dimaksudkan agar dosen dan mahasiswa bisa terus mendapatkan kesempatan belajar dan meningkatkan kemampuannya di lembaga, dunia usaha dan industri. Dengan begitu, dosen dan lulusan Unesa bisa bersaing dalam skala internasional,” tandas Sujarwanto.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Bambang Yulianto, MPd, mengatakan, selama ini banyak terobosan yang dilakukan untuk memaksimalkan implementasi tridarma perguruan tinggi di Unesa. Salah satunya lewat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang terus digencarkan. Selain itu, lanjutnya, juga mendorong program studi (Prodi) untuk mengantongi akreditasi internasional.
“Target Unesa sebenarnya bukan sampai di PTN BH saja, tetapi lebih jauh agar menjadi world class university (WCU),” kata Guru Besar Linguistik Fakultas Bahasa dan Seni itu.
Saat ini Unesa memiliki 74 Prodi yang bernaung di bawah 7 fakultas dan 1 program vokasi. Dari total Prodi yang ada, 23 Prodi di antaranya terakreditasi internasional baik ASIIN maupun AQAS.
“Prodi yang lain dalam proses akreditasi internasional. Semoga ke depan, prodi yang terakreditasi internasional bisa mencapai, bahkan lebih dari 50 persen dari keseluruhan prodi yang ada. Kemudian nilai IKU Unesa bisa terus meningkat dan mengalami pertumbuhan,” pungkasProf Bambang. (mas/sto)







