SURABAYA (RadarJatim.id) Anak N dan A yang terjaring operasi satpol PP kota Surabaya beberapa bulan yang lalu salah satunya di kawasan makam kembang kuning ditengarai terlibat dalam praktik prostitusi. N Anak berusia dibawah 17 tahun yang sekarang telah dikakukan pembinaan di Liponsos Keputih, Sukolilo.
Wakil Walikota Surabaya Armuji yang langsung menemui N dan A di Liponsos keputih pada Jumat (16/12) sore menyatakan pemerintah Kota telah memberikan pembinaan. Dengan latar belakang permasalahan beberda untuk Anak “N” yang ditinggal kedua orang tuanya dan diajak perempuan tidak di kenal dari bungurasih ke Kembang kuning. Sedangkan “A” dipekerjakan sebagai pengamen jalanan.
“Diberikan pendampingan secara psikologis , selain itu pembinaan sehingga nanti tidak terperosok lagi ke lingkungan yang berdampak negative,” kata Armuji.
Dirinya mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial dan satpol PP melakukan pendataan , selanjutnya dilakukan koordinasi lintas sektor untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Apapun alasannya tidak dibenarkan melakukan yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum yang berlaku, Pemkot Surabaya banyak memberikan dukungan terhadap anak usia sekolah agar bisa mengenyam pendidikan diantaranya melalui pendidikan gratis”, tegas Cak Ji sapaan Akrabnya
Cak Ji juga memerintahkan agar diberikan pelatihan keterampilan bagi “N” dan “A” sehingga memiliki bekal untuk bertahan hidup . Beberapa jenis pelatihan diantaranya menjahit , membuat kue hingga kursus – kursus singkat bekerjasama dengan berbagai pihak.
“Permasalahan kota selalu ada , kita tidak bisa menghindar . Namun kejadian ini mengingatkan kita semua untuk senantiasa memingkatkan kepedulian di sekitar kita,” imbuhnya
Wakil Walikota Surabaya Armuji juga menghimbau agar Camat dan Lurah mendata warganya yang putus sekolah untuk dilakukan pembinaan . Selain itu perlu dilakukan klasifikasi penyebab putus sekolah , karena biaya atau memang kemauan sendiri . Sehingga dengan data yang valid Pemerintah Kota Surabaya mampu merumuskan langkah yang tepat.
Selain itu , ia juga memastikan bahwa penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosisal (PMKS) di surabaya sudah “on the track” dan rata – rata PMKS di liponsos terutama liponsos keputih didominiasi warga luar kota surabaya.(RJ/RED)







