SURABAYA (radarjatim.id) – Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) di Jatim mulai bergairah lagi. Sejumlah sektor usaha kembali bangkit dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Salah satu yang mulai dibuka, yakni sektor wisata. Pemprov Jatim secara bertahap kembali membuka sektor pariwisata di Tahura sejak awal September 2020 ini.
“Sebagian sudah ada yang dibuka pada awal September lalu. Nantinya jika kondisi sudah memungkinkan, maka akan dibuka semuanya,” ujar Plt Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Hadi Sulistyo, di Surabaya, Senin (21/9/2020).
Dinas Kehutanan Jatim, lanjut Hadi, telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung protokol kesehatan di sejumlah Tahura. Seperti penyediaan wastafel cuci tangan dilengkapi air mengalir dan sabun.
Kemudian juga tulisan-tulisan berisi imbauan wajib memakai masker dan jaga jarak fisik (physical distancing), disediakan. Harapannya, wisatawan dapat mematuhi protokol kesehatan dan pada gilirannya bisa memutus penyebaran Covid-19.
Selain wisata, pria yang juga merangkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim itu mengatakan, pihaknya terus tengah menggali potensi ekspor produk kehutanan. Ekspor sektor ini digenjot untuk dapat menyumbang peningkatan perekonomian Jatim.
Sejauh ini sejumlah ekspor produk hasil dari kayu telah masuk ke beberapa negara tujuan, di antaranya Eropa, Amerika, dan Asia. “Produk yang diekspor meliputi furnitur kayu, panel, veneer, wood working, chipwood (serpih kayu), paper (kertas), dan aneka kerajinan,” tandas Hadi.
Ia menambahkan, di antara komoditas yang disekpor, paling banyak adalah produk hutan Jatim. Hingga Agustus 2020 lalu, realisasi ekspor kayu bulat hutan negara mencapai 48 persen atau 252.771,37 meter kubik dari target. Jenisnya terdiri atas kayu jati dan rimba.
Selain kayu, ada hasil hutan nonkayu seperti getah pinus, daun kayu putih, dan porang. Realisasinya berturut-turut sebesar 18.201,90 ton, 14.262,73 ton, dan 76,09 ton.
“Getah pinus dan daun kayu putih digunakan untuk memenuhi bahan baku pabrik terpentin dan pabrik minyak kayu putih milik Perum Perhutani Divre Jatim,” pungkas Hadi Sulistyo. (sab/rj2)







