GRESIK (RadarJatim.id) — Infrastruktur jalan yang baik mampu meningkatkan aksesibilitas, mobilitas penduduk, dan konektivitas regional. Pada gilirannya, akan menunjang pertumbuhan ekonomi dan pengembangan iklim investasi.
Melalui Nawa Karsa Gresik Mapan, output kunci Gresik Transportasi Terpadu, hingga tahun 2022, hampir tiga perempat jalan kabupaten di Gresik dalam kondisi mantap. Mengacu pada Laporan Kinerja Dinas PUTR tahun 2022, panjang jalan kabupaten di wilayah Kabupaten Gresik sepanjang 512,16 km dengan didominasi jalan kabupaten dengan kondisi baik 269,42 km (52,60%); kondisi sedang 111,09 km (21,69%); kondisi rusak ringan 125,75 km (24,55%); dan rusak berat 5,90 km (1,15%). Dengan demikian jalan yang memenuhi kriteria mantap, yaitu jalan dengan kondisi baik dan sedang, sepanjang 380,51 km atau sekitar 74,29% dari total jalan kabupaten.
“Untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendukung ketahanan pangan, melalui Nawa Karsa Gresik Mapan output kunci Gresik Transportasi Terpadu selama kurun waktu 2021-2023 dinas PUTR telah melaksanakan pembangunan/peningkatan jalan sepanjang 43,315 km, pemeliharaan dan rehabilitasi jalan sepanjang 84,538 km, pembangunan jembatan sepanjang 201,6 m, dan pemeliharaan/rehabilitasi jembatan dengan total panjang 201,6 m,” ujar Dhiannita Tri Astuti Kadis PUTR Pemkab Gresik, saat meninjau progres normalisasi Kali Lamong di Desa Pandu, Kecamatan Cerme belum lama ini.
Selain pemantapan jalan, Dinas PUTR juga melakukan peningkatan infrastruktur sumber daya air. Pada tahun 2022, dari target 65,20% persentase kapasitas daya tampung air waduk kabupaten terealisasi sebesar 65,01%. Sedangkan untuk target persentase panjang jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik sebesar 46,19%, terealisasi melampaui target, yakni sebesar 47,89%.
Panjang jaringan irigasi keseluruhan di Kabupaten Gresik pada tahun 2022 sebesar 147.356,00 m2 dan panjang jaringan irigasi kondisi baik sebesar 68.057,10m2. Sejak tahun 2021 hingga 2023, progres rehabilitasi jaringan irigasi dengan total panjang 5.357 meter, pemeliharaan rutin dan berkala dengan panjang 36 km dengan total luas layanan 4.506 hektar.
“Lumbung air Sukodono yang memiliki jumlah tampungan sebesar 1,67 juta meter kubik akan dimanfaatkan untuk irigasi food estate mangga dan holtikultura seluas 2.200 hektar, serta air baku air bersih untuk 9 desa dengan debit 30 liter/detik,” lanjut Dhiannita.
Sedangkan terkait penanganan banjir, melalui Nawa Karsa Gresik Mapan output kunci Gresik Bebas Banjir, Dinas PUTR telah melakukan normalisasi Kali Lamong dari hulu sampai hilir sejak tahun 2021-2023, dengan capaian sepanjang 37,70 km. Normalisasi juga dilakukan pada anak Kali Lamong dengan capaian sepanjang 122,56 km.
Pembangunan tanggul parapet Kali Lamong bagian hilir dilakukan oleh BBWS Bengawan Solo tahun 2021 sepanjang 2 km di desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, di lahan milik pemerintah Kabupaten Gresik. Selain itu, juga telah ada perencanaan pembangunan retarding basin (kolam retensi) di desa Tambakberas, Cerme dengan luasan 9 ha, yang rencananya dibangun pada tahun 2024. (sto)







