GRESIK (RadarJatim.id) — Tepat di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (20/5/2024), siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas,Gresik, JawaTimur memeringatinya dengan belajar menggunakan teknologi pembelajaran virtual reality (VR).
Kepala SD Almadany Nur Aini, SPd, menjelaskan, hampir seluruh siswanya mengikuti kegiatan ini, dari Kelas 1 – 6, terbagi atas 16 sesi, dan di setiap sesi terdapat 20 siswa. Ruang kelas 6 dipilih sebagai tempat pemutaran film pendek bertema pengetahuan menggunakan teknologi VR ini.
Riuh rendah suara jeritan dan teriakan terdengar dari dalam kelas, menandakan begitu aktif dan responsifnya para siswa dengan pembelajaran yang diberikan. Tak hanya bertema pengetahuan, siswa kelas tinggi (4-6) juga diberikan video VR sensasi menaiki roller coster dari gedung pencakar langit.
Beragam kesan pun mereka sampaikan seusai menggunakan teknologi VR ini. Seperti Azizah Nufah Salsabil Innov yang menceritakan kesannya, solah menjadi pemeran film ‘Jurasic Park’ sungguhan.
“Kita jalan menaiki mobil untuk mengelilingi tempat itu. Banyak banget macam dinosaurus di situ, dikejar sama dinosaurusnya. Lalu ngebut ke depan dan ngeliat banyak dinosaurus terbang, gatau namanya apa. Di situ banyak banget dan yang paling geli adalah di mana mobilnya berhenti terus ada t-rex ngejilat kita gitu, geli banget,” ujarnya.
Lain Azizah lain pula kesan Kalila Ganeshia Maulida. Ia menyatakan seperti naik roller coaster beneran. Naik menuju pucak gedung pencakar langit terus jalan menurun berkelok-kelok.
“Seruuu sekali dan menegangkan. Aku teriak sampai suaraku habis,” kisahnya berapi-api.
Danish sepakat dengan Kalila. Ia merasa seperti di dunia nyata, dag dig dug dan menyeramkan.
Khansa Aghniya Jasmine juga menyampaikan kesannya.
“Untuk film kehidupan bawah laut, ini unik kita, seperti hidup di bawah laut dan bertemu banyak ikan, bahkan ada paus dan hiu yang besaarr sekali. Pada saat paus besar lewat, aku ketakutan karena saking besarnya,” kisahnya.
Teknologi VR dalam Pembelajaran
Dikutip dari berbagai sumber, penerapan teknologi imersi seperti virtual reality (VR) yang digabungkan dengan konsep pedagogi, akan membuat teknologi tidak hanya sebagai media, melainkan juga stimulan. Peserta didik menjadi lebih bahagia dalam belajar dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
Selain itu, melalui VR para siswa dapat merasakan pengalaman di dunia digital sesuai materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal yang mungkin sulit dilakukan di dunia nyata.
Memperkaya pengalaman belajar siswa, dalam pembelajaran konvensional, siswa hanya belajar melalui buku dan gambar-gambar yang statis. Namun, dengan VR siswa dapat merasakan dan memelajari topik yang diajarkan secara langsung. Hal ini dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan mengingatnya dengan mudah.
Selain itu, pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya dapat meningkatkan daya ingat siswa. Dengan VR, siswa dapat mengalami hal-hal yang sulit dijelaskan dengan kata-kata atau gambar. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengingat informasi yang diajarkan dengan lebih baik.
Penggunaan VR dalam pembelajaran juga dapat mengurangi biaya pembelajaran. Dalam pembelajaran tradisional, beberapa materi pembelajaran hanya dapat dipelajari dengan cara mengunjungi tempat-tempat tertentu. Namun dengan VR, siswa dapat mengunjungi tempat-tempat tersebut secara virtual dan tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan tiket masuk. Ini dapat membantu menghemat biaya bagi sekolah dan orang tua.
Penggunaan VR dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. VR dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Selain itu, siswa juga dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, karena mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual. Dengan demikian, VR dapat membantu meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran dan memotivasi mereka untuk belajar lebih keras. (*)
Penulis: Mahfudz Efendi, SD Almadany Kebomas, Gresik.







