KEDIRI (RadarJatim.id) – Memasuki musim kemarau, petani di Kabupaten Kediri mulai mewaspadai adanya virus kuning pada cabai. Virus kuning pada cabai ini muncul saat memasuki dua bulan dari awal masa tanam.
Jika terdampak virus ini, daun cabai yang semula hijau akan berubah kekuningan dan kemudian layu. Setelah layu, virus tersebut akan menyerang batang cabai dan cabainya yang akan berakibat membusuk untuk seluruhnya.
Penularan dan persebaran virus kuning ini cepat dan mematikan hingga bisa membuat petani merugi. Virus kuning mulai menyerang di lipatan daun cabai. Jika tak segera ditangani atau disemprot akan menyebar ke lokasi lain.
Hal ini disampaikan Edi Supeno (50) petani cabai Ringinrejo, tanaman cabainya pernah terkena virus kuning dan merugi. Karenanya Edi berulang kali memantau kondisi pertumbuhan cabai yang ia tanam di bulan ke dua. Ketika daun mulai ada tanda mulai melipat saat itulah cabai mulai ada virus kuning.
“Harus rajin disemprot obat hama seminggu dua kali agar virus kuning bisa hilang atau mati. Jangan dibiarkan berkembang karena virus kuning menyerangnya cepat ke sawah milik orang lain yang ada di sebelah,” katanya.
Ditambahkan Edi, hendaknya petani cabai rajin rajin nyambangi sawah dan tanaman cabai untuk mengetahui proses pertumbuhannya.
Sekalipun benih bagus namun kalau tidak teliti dan waspada pada perkembangan cabai pasti akan terkena virus kuning. Musim kemarau cabai paling mudah terpapar virus kuning karena musim kemarau musim angin dan virus kuning paling mudah bermigrasi ke tempat lain. (Nasrul)







