SIDOARJO (RadarJatim.id) Warga Perum Taman Sidorejo Kecamatan Taman mengeluhkan kwalitas air PDAM yang kerap kerup dan alirannya tak lancer. Kondisi ini kerap terjadi ini terutama aliran air mengecil dijam sibuk warga memanfaatkan air seperti jam 7 pagi atau mulai jam 4 sore.
“Keluhan ini sudah lama hampir satu tahun, hingga kami bingung mau mengadu kesiapa,” ujar Sekretaris RW 9, Muslimin, Senin (9/9/2024).
Pihaknya sudah melaporkan ke pihak PDAM, namun meski sudah pernah ada petugas datang namun kondisi keluhan yang sama kembali terjadi. Hingga akhirnya mereka kini memilih membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan memasak dan minum hingga harus kerap menguras air bak kamar mandi agar air tak cepat kotor.
Kondisi air PDAM DeltaTirta Sidoarjo yang dikeluhkan warga.
Pihaknya juga mengadukan hal itu kepada Ir H Bambang Haryo Soekartono (BHS), anggota DPR RI terpilih Dapil Surabaya-Sidoarjo dari Partai Gerindra. BHS yang saat itu dating di lokasi perumahan memang mendapat keluhan perihal buruknya kwalitas air PDAM hingga kecilnya aliran air yang menuju ke rumah warga.
BHS meneysalkan kondisi air PDAM Delta Tirta, Sidoarjo yang ternyata sampai di rumah warga masih keruh dan tidak layak digunakan.
“Setelah saya dari rolag III, saya langsung ke masyarakat apa benar sih air PDAM mereka kesulitan. Ternyata benar mereka ini kesulitan, apalagi setiap pagi dan sore. Air yang keluar juga tidak layak seperti air sungai. Jadi ini yang perlu diperhatikan oleh Dirut PDAM atau management PDAM,” ujar BHS.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menegaskan permasalahan yang timbul bukan dari hulu atau debit air dari sungai Brantas yang mengalir dari rolag III. Namun, management pendistribusian dan pengelolaan air yang kurang tepat. Disatu sisi, masyarakat Sidoarjo telah membeli atau membayar tagihan yang cukup mahal dibandingkan daerah lain.
“Jangan sampai masyarakat Sidoarjo ini berkonotasi bahwa air Sidoarjo yang melimpah ini tidak bisa diproses dengan baik. Padahal jika diproses dengan benar kualitas nya hampir sama dengan Umbulan,” terang penasehat PT Dharma Lautan Utama ini.
Founder BHS Peduli ini menegaskan agar manajemen PDAM Delta Tirta Sidoarjo bisa mencontoh manajemen PDAM Surya Sembada Surabaya. Dimana kwalitas air terjaga baik dimusim hujan maupun musim kemarau. Termasuk cakupan layanan sudah 100 persen menjangkau warga Surabaya.
“Surabaya malah sudah mentargetkan agar airnyanya sudah layak minum. Saya rasa terobosan harus dilakukan agar layanan kepada masyarakat ini bisa terus ditingkatkan,” tambahnya.
Pihaknya juga mengkritisi masih tingginya tingkat kehilangan air yang ada di PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Dimana dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo per tahun 2023. Kebocoran PDAM Sidoarjo mencapai 17 juta meter kubik lebih dalam setahun. Potensi kerugian perusahaan milik daerah itu mencapai Rp 90 miliar lebih jika dihitung dari ongkos produksi.
“Harusnya segera dibenahi seperti Surabaya. Kebocoran-kebocoran yang menurut saya sudah lebih dari 40 persen ini bila dibenahi, maka PDAM bisa menjual layanan air untuk masyarakat lebih murah,” pungkasnya. (RJ/RED)