GRESIK (RadarJatim.id) — Mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Abdul Halim, dengan inisiatif sendiri datang bersama istri ke balai desa. Kedatangan Abdul Halim ini untuk melakukan klarifikasi, karena selama 6 bulan sejak dirinya purnatugas, pihak Pemerintah Desa dan BPD Sekapuk tidak pernah mengundang klarifikasi ke balai desa.
Abdul Halim bersama sang istri juga membawa sertifikat tanah dan BPKB mobil untuk ditunjukkan kepada Pejabat (Pj) Kepala Desa dan Perangkat Desa Sekapuk, Kamis (6/6/2024).
Mantan Kades Abdul Halim meluruskan isu dugaan penggelapan sertifikat tanah dan BPKB mobil yang dituduhkan padanya. Sertifikat yang dipermasalahkan Perangkat Desa Sekapuk tersebut ditunjukkan kepada Pj Kepala Desa Sekapuk, Rido’i; Sekretaris Desa Sekapuk, Mundhor; dan Perangkat Desa lainnya. Adanya sertifikat tanah dan BPKB mobil yang dibawa mantan Kades tersebut sebagai bukti, bahwa aset desa tidak digadaikan ke bank atau pihak lain.
“Ini bukti, bawah sertifikat tanah dan BPKB mobil aset desa masih utuh, tidak saya gadaikan ke bank,” tandas Abdul Halim.
Pria berjenggot panjang ini menambahkan, pokok masalah keributan di Desa Sekapuk adalah terkait utang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sekapuk di bank dengan jaminan sertifikat tanah dan BPKB mobil milik Abdul Halim.
“Sertifikat dan BPKB mobil sampai sekarang belum dikembalikan oleh BUMDes. Sehingga, hasil rapat Desa bersama perangkat, sertifikat aset desa dan BPKB mobil diamanahkan untuk dibawa oleh mantan Kades dan diserahkan kepada Kades terpilih,” katanya.
Atas keributan di Desa Sekapuk, Abdul Halim sangat menyayangkan tindakan Pemerintah Desa Sekapuk yang diduga membiarkan terjadi keributan di desa. Bahkan, malah menyampaikan rencana unjuk rasa menggunakan pengeras suara di mushola-mushola, sehingga membuat dampak psikologi terhadap anak dan istrinya.
“Bahkan, anak dan istri saya di desa dituding sebagai istri pencuri. Padahal, saya ini berjuang untuk kebaikan dan kemakmuran desa. Sertifikat saya uruskan agar menjadi aset desa. Tapi, balasan masyarakat dan perangkat desa ke saya sangat tidak baik dan dituding menggelapkan aset desa,” bebernya.
Sedangkan yang membuat resah Abdul Halim, yaitu atas keributan di Desa Sekapuk selama 6 bulan ini, pihak Desa dan BPD Sekapuk tidak pernah mengundang klarifikasi ke balai desa.
“Jadi, gejolak di Desa Sekapuk selama ini, saya tidak pernah diklarifikasi oleh Pj Kades di balai desa. Hanya, inisiatif saya sekarang ini ke balai desa bersama istri untuk meluruskan masalah ini ke Pj Kades dan Perangkat Desa,” tandasnya.
Sementara Pj Kepala Desa Sekapuk, Rido’i, mengatakan, permasalahan ini akan segera diselesaikan secara kekeluargaan. “Nanti akan segera dirapatkan bersama BPD, perangkat dan Muspika, agar masalah ini segera diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Rido’i dalam pertemuan di balai desa
disaksikan Sekdes dan perangkat desa lainnya. (sto)







