SURABAYA (RadarJatim.id) – Uji coba penelitian vaksin Covid-19 berjudul Vaksin Merah Putih terus berlanjut. Uji coba vaksin yang dimotori Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia ini akan kembali menguji coba vaksin dengan menyuntikannya kepada hewan.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. M Nasih menjelaskan, proses uji coba penelitian Vaksin Merah Putih telah selesai melakukan uji tahap 1, 2, dan 3. Yakni tahap menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus. Selanjutnya akan dilakukan uji coba terhadap hewan.
“Di sana akan dilakukan animal trial mulai dari tikus sampai dengan primata. Kita tidak punya fasilitas sampai ke sana, makanya kita jalin kerja sama,” ujar Nasih di Kampus C Unair, Surabaya, Senin (9/11).
Nasih mengaku, pihaknya sejauh ini sudah melakukan pengembangan dan penelitian Vaksin Covid-19 secara massif. Nantinya, setelah uji coba terhadap hewan berhasil, maka akan dilanjutkan uji coba pada manusia.
“Prosesnya masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi. Soal nanti penelitian ini akan dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan,” ujar Nasih.
Nasih menambahkan, terkait uji vaksin ini Unair bekerja sama dengan PT Biotis juga dengan Kimia Farma. Pasalnya, bahan senyawa obat Covid-19 yang selama ini dikembangkan membutuhkan dukungan dari Kimia Farma. “Uji coba ini memerlukan teknologi yang lebih maju lagi,” tandas Nasih.
Selain itu, kerja sama dengan Kimia Farma juga untuk pengembangan reagen Tes PCR. Untuk tes PCR selama ini ada tiga tahapan yakni pengambilan swab, lalu mencampur proses persiapan, baru masuk ke mesin PCR. Nantinya tahapan persiapan akan dipotong.
“Nantinya, PCR akan lebih cepat, dan pastinya lebih murah,” imbuh dia.
Terpisah, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman mengatakan, saat ini semua institusi di dunia tengah membahu memproduksi vaksin yang baik dan aman dalam upaya memerangi Covid-19. Terkait penelitian vaksin yang dikerjasamakan dengan Unair, direncanakan akan dimulai pada Desember 2020, yang tahapannya adalah uji coba terhadap hewan.
Sudirman menambahkan, untuk investasi pengembangan vaksin dari Unair tersebut, pihaknya menyiapkan investasi ratusan juta dolar AS. Namun begitu, pihaknya akan memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki untuk disesuaikan dengan penyediaan vaksin Covid-19.
“Kebetulan kami punya fasilitas yang tidak didesain untuk Covid-19, tapi kita bisa menyesuaikan fasilitas yang ada untuk memproduksi vaksin Covid-19,” imbuhnya. (Phaksy/Red)







