KEDIRI (RadarJatim.id) — Rohman (59) kini tidak lagi berbagi ruang dengan kambing yang sebelumnya tinggal di dalam rumah bersamanya saat siang hari. Rumah berukuran 5 x 10 meter yang nyaris ambruk itu kini telah usai direnovasi dan seluruh bangunannya baru.
Tidak hanya itu, mantan pendekar ini juga sudah memiliki tempat tidur baru yang bersih dan nyaman.
“Saya atas nama relawan Suket Teki Nusantara, hari ini merasa bersyukur Alhamdulilah, ternyata rumah bapak Rohman yang telah direnovasi hari ini sudah diresmikan dan diberikan secara langsung kepada yang bersangkutan,” ujar Vinanda Prameswari, Ketua Harian Relawan Suket Teki, Senin (16/12/2024).
Lebih lanjut perempuan berusia 26 tahun yang baru saja terpilih menjadi Wali Kota Kediri ini berharap, rumah tersebut bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman, sehingga Rohman beserta keluarganya bisa lebih sejahtera lagi.
“Memang sebelumnya kami melihat rumah beliau ini memang kurang layak. Tidak ada kamar juga tidak ada kamar mandinya. Sehingga relawan Suket Teki dan relawan Dobrak merasa peduli terhadap beliau, sehingga kami berinisiatif melakukan bedah rumah. Alhamdulilah, sekarang sudah ada kamar mandi dan kamarnya lebih baik dari sebelumnya. Renovasi kita lakukan selama 1 bulan,” ungkapnya.
Sementara itu, Rochman tidak bisa menyembunyikan perasaan gembira dan bahagianya. Warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini merasa bersyukur rumahnya telah dibangun kembali. Ia mendoakan Vinanda serta para relawan diberi kesehatan yang prima dan umur panjang.
“Terima kasih, Mbak Vinanda dan Gus Qowim. Semoga ke depannya bisa membangun Kota Kediri yang lebih baik. Dulu rumah saya ambruk terus Mbak Vinanda datang, saya kaget. Alhamdulilah dibuatkan bangunan rumah baru bersama Relawan Suket Teki,” ujarnya penuh syukur.
Sebelum penyerahan kunci rumah secara simbolis diberikan, Vinanda Prameswari bersama warga lingkungan sekitar menggelar acara syukuran dengan memotong tumpeng. Seperti diketahui, sekitar 1 tahun lalu bangunan atap rumah Rohman mendadak ambruk terkena bencana angin puting beliung.
Karena tidak memiliki biaya, rumah tersebut dibiarkan, tidak diperbaiki. Meski memiliki tiga orang anak, Rohman memilih tinggal sendiri di rumah tersebut. Istrinya sekitar 4 tahun lalu meninggal, karena sakit.
Di saat musim penghujan, terkadang ia harus terpaksa tidur menepi di dalam ruangan agar tidak kena air hujan dari atas. Karena tidak ada WC dan kamar mandi, ia biasa mandi dan buang air besar di sungai yang lokasinya dekat rumahnya. (rul)







