YOGYAKARTA (RadarJatim.id) — Sembilan lukisan karya seniman cilik dari Sanggar DAUN di penghujung 2024 hingga awal 2025 dipamerkan bersama para seniman dewasa dari berbagai kabupaten-kota di Indonesia, dalam pameran JogJak Arts 3 yang berlangsung pada 27 Desember 2024 – 5 Januari 2025.
Pameran bertajuk “Menggali Rasa” ini digelar di Griya Abhipraya Purbonegoro, Jl. Pangurakan, Titik 0 Km Kota Yogyakarta. Para perupa dari Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Magelang, Muntilan, Salatiga, Solo, Malang, Gresik, Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, Ambarawa, Tangerang, Banten, Purworejo, Temanggung, Pekalongan, Cirebon, dan satu seniman dari Kanada bergabung dalam pameran ini. Mereka menampilkan karya-karya terbaiknya, berupa lukisan dan patung dalam berbagai ukuran dan media.
Pameran dibuka oleh KRT Jatihadiningrat, Jumat, 27 Desember 2024, pukul 19.00 – 22.00 WIB. Dimeriahkan oleh penampilan D, zone 11 Stones Band, 5 seniman cilik dari Sanggar DAUN melakukan painting on the spot, yakni melukis langsung di tengah pengunjung pameran dan massa wisatawan yang lalu-lalang sepanjang jalan Pangurakan titik O Km, tepat di sisi utara alun-alun Lor dan Selatan Malioboro Yoyakarta.
Zalfa Kusuma (3 tahun) dari Gresik yang dalam pameran ini adalah seniman termuda, bersama kakaknya, Kusuma Husna (7 tahun) melukis pada paper bag. Sedangkan Aliya Murdoko (14 tahun) dari Kota Malang, Annisa Nismara (9 tahun) dari Gresik, dan Fatimah (9 tahun) dari Surabaya, melukis dengan media cat akrilik pada kanvas.
Fatimah yang merupakan perupa cilik disabilitas, melukis dengan penuh percaya diri, menggunakan tangan sekaligus kakinya, dengan duduk di atas kursi roda, didampingi Arik S. Wartono, selaku Pembina Sanggar DAUN dan orang tuanya.
Fatimah yang saat ini bersekolah di SDN Sumur Welut I/438 Surabaya, kelas 3, penyandang disabilitas tuna daksa memiliki kekurangan kedua kakinya tidak bisa difungsikan untuk berjalan seperti anak-anak pada umumnya. Tetapi, yang istimewa kedua kakinya justru bisa digunakan untuk melukis, sama baiknya dengan saat Fatimah melukis menggunakan tangan. Bahkan secara naif-ekspresif, Fatimah mendemonstrasikan tangan sekaligus kakinya yang bisa difungsikan untuk melukis secara bersamaan.

Berikut 9 karya seniman anak dan remaja dari Sanggar DAUN:
- Annisa Nismara, “Taukah Kalian”, Cat Akrilik di atas kanvas, 100×100 Cm, 2024
- Raisha Riandra, ‘Wastra Nusantara 2″, Cat Akrilik di atas kanvas, 100×100 Cm, 2024
- Kusuma Husna, “Bermain”, Cat Akrilik dan Gouache di atas kanvas, 100×100 Cm, 2024
- Aliya Murdoko, “The Foggy Forest 2”, Cat Minyak dan Akrilik di atas kanvas, 100×100 Cm, 2024
- Zalfa Kusuma “Abstraksi 12” Cat Akrilik di atas kanvas, 50X50Cm, 2024
- Prisha Pamungkas, “Nekonomi”, Cat Akrilik di atas kanvas, 100×100 Cm, 2024
- Runa Dhafira, “Subak” Cat Akrilik di atas kanvas, 100×80 Cm, 2024
- Isabell Roses, “Puzle Yang Tidak Utuh”, Gouache dan Charcoal di atas kanvas, 70×50 Cm, 2024
- Fatimah, “NOAH”, Cat Akrilik di atas kanvas, 80×60 Cm, 2024
Heru Londo, Ketua Pelaksana pameran menjelaskan, pameran seni rupa Jogjak Arts #3 merupakan bentuk tanggung jawab bersama sebagai insan seni rupa untuk maju berkarya dan menjalin kebersamaan antarinsan seni rupa dalam mengekspresikan karya-karyanya. Dengan demikian, kiprah mereka mampu mewarnai perkembangan seni rupa dan membangun apresiasi seni yang berbudaya.
Berbagai objek visual karya seni rupa yang dipamerkan di Griya Abhipraya Purbonegoro oleh 70 seniman dari berbagai wilayah dan tergabung dalam komunitas Jogjak Arts ini mampu menunjukkan jati dirinya sebagai seniman yang patut dipertimbangkan dan banggakan.
“Mereka telah mampu mengekspresikan jiwa seni dan menunjukkan kemampuan karya artistik dengan penuh makna melalui visual karya maupun simbol nilai-nilai kebaikan di dalam konsepnya sesuai dengan maksud dan tujuan dalam kegiatan Jogjak Arts ini,” ungkap Heru Londo, Sabtu (28/12/2024).
Bahkan kegiatan ini, lanjutnya, mampu mengundang perhatian dunia seni dan pariwisata, mampu menginspirasi, memotivasi semangat perjalanan hidup. Pada gilirannya, publik lebih bisa memahami,
menghargai makna dari perjalanan sebuah karya seni dan aktivitas para senimannya. (har)







