JAKARTA (RadarJatim.id) — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam mendampingi perempuan tangguh Indonesia, tidak hanya sebagai pengusaha ultra mikro, tetapi juga sebagai ibu yang menjadi pilar utama dalam tumbuh kembang anak. Di balik viralnya tarian Aura Farming yang mencuri perhatian publik, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu Rani Ridawati, nasabah PNM Mekaar asal Riau yang dengan penuh keteguhan mendampingi anaknya, Rayyan Arkan Dikha, seorang penari pacu jalur sejak usia 9 tahun.
PNM mengenal Rani bukan hanya sebagai pengusaha ultra mikro, tetapi sebagai sosok ibu yang sabar, tekun, dan penuh dedikasi dalam membesarkan anaknya. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia tidak pernah absen menemani Dikha berlatih dan berlomba. Sejak 2017, Rani menjadi bagian dari keluarga besar PNM Mekaar dan memulai usaha warung kecil yang menjual aneka jajanan ringan, seperti keripik, serta minuman segar, seperti pop ice dan es teh.
PNM mengapresiasi upaya ibu ini yang memanfaatkan peluang usaha sebagai cara untuk terus mendukung aktivitas sang anak. Saat Dikha tampil di berbagai panggung lomba pacu jalur, Rani ikut hadir bukan sebagai penonton biasa, melainkan dengan membuka lapak sederhana di sekitar area perlombaan. Sembari menjajakan dagangannya, ia tetap bisa melihat penampilan Dikha dari kejauhan, sembari menyeka peluh, dan menaruh doa di setiap langkah kaki anaknya.
Manajemen PNM menilai, keteguhan Rani merupakan cerminan dari jutaan nasabah PNM Mekaar lainnya. Hingga kini, PNM telah melayani 22,4 juta perempuan di seluruh Indonesia yang tersebar di 6.165 kecamatan. Mereka adalh perempuan-perempuan yang menjadikan cinta pada keluarga sebagai kekuatan utama untuk bertahan dan berkembang. Semangat inilah yang membuat kisah Rani dan anaknya, Dikha, menjadi inspirasi baru bagi komunitas PNM Mekaar di berbagai daerah.
PNM juga mengapresiasi perjalanan Dikha yang kini dikenal luas berkat keunikannya sebagai penari pacu jalur. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan pesan hangat secara langsung saat bertemu dengan Dikha dan Ibu Rani.
“Dikha adalah bagian dari keluarga besar PNM, karena emaknya Dikha (Rani) sudah menjadi nasabah kami sejak 2017. Dikha sekarang sudah dikenal banyak orang. Tolong dijaga ya tetap istiqomah, tetap rendah hati, jangan sombong sama teman-teman. Ingat, kalau sudah jadi orang besar, tetap butuh orang lain,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Dikatakan, PNM juga menyampaikan rasa haru atas ungkapan tulus Rani yang merasakan manfaat pendampingan selama bertahun-tahun. “Terima kasih untuk PNM, terima kasih untuk Pak Arief Mulyadi yang telah membantu keluarga kami,” ucap Rani dengan mata berkaca-kaca.
PNM percaya, lanjut Arief, bahwa peran ibu adalah fondasi dari masa depan generasi bangsa. Kisah Rani membuktikan, bahwa kekuatan seorang ibu dipadukan dengan dukungan ekosistem yang tepat, mampu melahirkan anak-anak hebat yang membawa harum nama daerah dan bangsa.
“PNM mengiringi langkah Dikha dengan doa dan harapan, semoga ia terus menari di atas keyakinan dan kasih sayang yang membentuk dirinya. Semoga Dikha juga terus melangkah dengan keberanian untuk bermimpi lebih tinggi, namun tetap berpijak dengan hati yang membumi seperti ibu yang selalu ada di sampingnya, bahkan dari balik lapak jajanan yang sederhana. (red/rj2)




