SURABAYA (RadarJatim.id) – Rencana pendirian RS Khusus Covid-19 yang berdekatan dengan lingkungan apartemen dan perbelanjaan Cito mendapat respon penolakan dari sejumlah warga, Rabu (03/02/2021).
Perkumpulan Penghuni Pemilik dan Pedagang (P4) Cito melakukan aksi protes dengan menggelar poster penolakan di area Mall Cito pada Rabu (03/02/2021).
M Yasid Mualim Sekretaris P4 Cito, menyayangkan rencana pendirian rumah sakit tersebut. Pasalnya, Cito merupakan area ekonomi yang terdapat food court, toko baju dan lain-lain, tapi malah bakal dijadikan RS Covid-19.
“Program pemerintah sudah jelas untuk memutus wabah Covid-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Ini malah penderita Covid-19 mau didekatkan ke kita” tegasnya.
Yasid menambahkan rencana pendirian rumah sakit di area apartement sudah ada sejak tahun 2014. Namun sampai sekarang tidak terealisasi karena tidak memenuhi syarat.
“Sebelumnya para pedagang dan pemilik sudah ingin berkomunikasi dengan pihak manajemen setelah mengetahui kabar rencana pendirian rumah sakit, tapi baru kemarin ditanggapi,” terang Yasid.
Menurut Yasid, pihak manajemen mengaku tidak tahu terhadap rencana tersebut. “Ini aneh, padahal mereka ini satu grup dan satu area. Bagaimana mereka tidak tahu,” tegasnya lagi.
Sementara itu Hotman penasehat P4 Cito menambahkan, kalau kondisi mall di tengah pandemi sekarang ini sepi pengunjung. Mereka khawatir berdirinya RS yang bersebelahan justru mematikan usaha mereka. “Saat ini aja sepi, apalagi nanti akan berdiri rumah sakit Covid-19 di area mall,” jelasnya.
Hotman menegaskan para pedagang sepakat memboikot pembayaran service charge sampai tuntutan mereka agar rencana pendirian RS Khusus Covid-19 dipenuhi. “Untuk membayar pegawai SPG saja kita susah apalagi membayar service charges,” tegasnya.
Dewan Minta Gedung Dipisahkan
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya dr Akmarawita Kadir menegaskan, selayaknya RS Khusus Covid-19 berdiri di gedung yang terpisah dari area mall.
“Bukan hanya disekat, melainkan benar-benar dipisah gedungnya. Seperti ada akses sendiri untuk rumah sakit dan mall,” tegasnya Rabu (03/02/2021).
Selain itu menurut Akmarawita rumah sakit Covid-19 harus benar-benar berstandart internasional. Misalnya kwalitas udara yang dikeluarkan harus sudah terproses dengan baik, sehingga steril terhadap virus corona.
Politisi Golkar Surabaya ini bisa memahami kegelisahan para pedagang penghuni bahkan pengunjung Mall Cito, kalau RS Khusus Covid-19 nantinya berdiri.
“Kasihan para pedagang itu, sekarang kondisinya sudah sepi pembeli. Apalagi nanti kalau ada rumah sakit,” jelasnya.
Karenanya Akmarawita kembali menegaskan, agar RS Khusus Covid-19 benar-benar dipisah dari mall. “Kalau tidak bisa dipindah saja jangan didirikan di situ” pungkasnya. (Psy)
Komisi A DPRD Surabaya Minta Pemkot Tindak Tegas Pegawai yang Melanggar
SURABAYA (RadarJatim.id) Komisi A DPRD...







