SIDOARJO (RadarJatim.id) — Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) melalui program Hibah Bima Kemdikbudristek menjalin kolaborasi dengan komunitas Save Street Child (SSC) Sidoarjo untuk memberdayakan anak jalanan (Anjal).
Program ini mengusung tema pengentasan kemiskinan melalui pelatihan literasi dasar dan kewirausahaan yang dilaksanakan di kawasan Alun-Alun Sidoarjo, pada (21/9/2025).
Ketua SSC Sidoarjo, Dwi Prasetyo, S.Psi., M.Psi., menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap anak-anak jalanan yang rentan kehilangan kesempatan pendidikan. “Selama ini mereka terjebak dalam kondisi sulit. Melalui pelatihan literasi dan kewirausahaan, kami berharap anak-anak memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik,” harapnya.
Ketua PKM Unusida, kegiatan ini dipimpin oleh Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd. dengan anggota dosen Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M. dan Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak. Program ini juga melibatkan dua mahasiswi, yakni Afina Sufiana Listy dan Siti Ghoniatul Hidayah dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang turut berperan dalam proses pendampingan.
Kehadiran mahasiswa di lapangan memberi nilai tambah karena mereka dapat langsung berinteraksi, memahami permasalahan sosial, sekaligus belajar menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 40 anak jalanan ini terdiri dari dua sesi. Pertama, pelatihan literasi dasar yang diarahkan pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. “Hasilnya cukup signifikan, kemampuan baca peserta meningkat hingga 80 persen, menulis 70 persen, dan berhitung 70 persen dibandingkan sebelum pelatihan,” jelasnya.
Kedua, pelatihan kewirausahaan yang memberikan pengetahuan dasar tentang peluang usaha sederhana serta manajemen keuangan melalui kebiasaan menabung. “Menariknya, sebagian besar peserta tertarik pada usaha kuliner karena dianggap dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka,” terang Setyo Wardono.
Sementara itu, respon anak-anak sangat positif. Mereka aktif bertanya, mencoba menghitung uang, bahkan beberapa mulai berani menyampaikan ide usaha. “Saya ingin belajar berjualan makanan kecil supaya bisa menabung,” ucap salah satu peserta dengan penuh semangat.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya membekali keterampilan, tetapi juga membangkitkan motivasi untuk mandiri secara ekonomi.
Setyo Wardono, juga menegaskan bahwa program ini membuktikan efektivitas sinergi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal. “Unusida berkomitmen tidak hanya mendidik di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Kolaborasi dengan SSC Sidoarjo adalah wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat,” tegasnya.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Ditjen Risbang Kemdiktisaintek Kemdikbudristek melalui skema Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan program dapat terus berkelanjutan dan menjadi model pemberdayaan yang bisa direplikasi di wilayah lain. ‘Anak jalanan tidak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai generasi yang punya kesempatan sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah,” harap Setyo Wardono.(mad)
