BANYUWANGI, – Pernyataan mengejutkan soal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diungkap salah satu anggota DPRD Banyuwangi, Zamroni.
Sebagai anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni, menyatakan belum pernah menerima data dari pihak terkait berapa jumlah resmi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kami belum tahu berapa jumlah SPPG di Banyuwangi. Sekitar tiga hari yang lalu kita minta data ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, tapi belum diberikan,” ungkap Zamroni.
Dibeberkan pula oleh politisi NasDem itu bahwa selama pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Banyuwangi belum sekalipun digelar rapat kerja dengan mengundang hadirkan pihak terkait termasuk SPPG.
“Belum pernah ada rapat kerja soal MBG dengan pihak terkait karena program ini langsung dari pemerintah pusat,” katanya.
Peristiwa yang menimpa pelajar MAN 1 Banyuwangi yang diduga keracunan MBG menjadi pintu masuk bagi DPRD Banyuwangi khususnya Komisi IV yang membidangi pendidikan untuk masuk.
“Ini momen bagi kami untuk mencari tahu bagaimana SPPG bekerja mengolah dan menyajikan makanan termasuk keterlibatan ahli gizinya,” terang Zamroni.
Keberadaan ahli gizi di SPPG sangat vital karena menyangkut pemenuhan gizi pada menu MBG dan jaminan keamanan makanan yang disajikan agar peristiwa yang menimpa pelajar MAN 1 Banyuwangi yang diduga keracunan MBG tak terulang.
“DPRD Banyuwangi akan mendalami keterlibatan ahli gizi, benar ada atau tidak. Jika ada bekerja atau tidak, ini penting,” ulasnya.
“Pendalaman yang akan kami lakukan nanti bakal jadi rekomendasi untuk perbaikan SPPG dalam melayani MBG di Kabupaten Banyuwangi,” tambah Zamroni.
Sebab jika ada sajian menu Makan Bergizi Gratis yang membahayakan kesehatan seperti yang dialami pelajar MAN 1 Banyuwangi yang diduga keracunan MBG sangat merugikan sekolah dan pelajar.***







