• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Jumat, 19 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Esai/Kolom

Relativitas Makna dalam Relasi Sosial

by Radar Jatim
17 Desember 2025
in Esai/Kolom
0
Orang Miskin Menjelang Pemilu

Moh. Husen

19
VIEWS


Oleh: Moh. Husen*

DALAM sebuah hubungan pergaulan yang sudah sangat dekat, sebuah kata yang menurut pandangan umum merupakan ejekan, bisa berubah menjadi kata yang menggembirakan, bahkan menyenangkan, jika ia diucapkan kepada mereka yang memang sudah akrab.

Di titik inilah kita bisa memahami bahwa makna sebuah kata tidak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu bergerak mengikuti relasi sosial yang membingkainya.

Seorang suami istri yang begitu karib, semua kata menjadi indah, bahkan ilmu. Kalau seorang suami diejek istrinya: “O, setan iki….” Bagi suami yang telah menyatu dengan istrinya, kata setan di situ bukan makian, melainkan bukan hanya bikin ketawa, tapi justru sebuah ilmu yang berfungsi mengingatkan.

Bayangkan, betapa bahayanya seorang suami yang merasa dirinya adalah malaikat yang suci, merasa bersih, merasa paling pintar, sok agamis, selain ia adalah manusia salah semua. Bukankah masih mending jika ia merasa dirinya masih setan, masih kotor sehingga ada perasaan perlu meningkatkan diri.

Dalam kenyataan hidup yang kita jalani, benar-salahnya sebuah kata sering kali perlu memperhatikan pada ruang yang ia ucapkan, pada siapa yang menerimanya, dan pada suasana batin yang melingkupinya. Sebuah kata bisa menjadi pedang, tapi juga bisa berubah menjadi pelukan kedekatan—semuanya tergantung pada tempat dan situasinya.

Di ruang privat keluarga yang penuh situasi kehangatan canda tawa, panggilan “setan” bisa menjadi alarm kultural agar seseorang tidak kebablasan. Namun di ruang yang lain, dengan nada yang berbeda, kata itu mungkin menjadi peluru yang menusuk. Maka benar-salahnya bukan pada kata itu sendiri, tetapi pada frame hubungan antar manusia yang membingkainya.

Seseorang pernah berkata bahwa kata itu seperti air. Ketika dituangkan di gelas, ia menjadi minuman. Ketika tumpah di tanah, ia hanya membuat becek. Begitu pula kata-kata: di tangan orang yang hatinya tepat, ia menjadi perekat yang menyenangkan; di tangan orang yang hatinya sakit, ia bisa menjadi alat untuk merendahkan.

So, marilah kita ingat-ingat kembali kata-kata “kotor” yang masih sering berseliweran secara kultural di lingkungan kita. Lihatlah, betapa kata-kata tersebut jangan-jangan memang menjelaskan secara terang-terangan siapa kita, agar kita tahu diri dan rendah hati.

Dan karena kita kurang dekat dari bergaul dengan para pejabat korup, maka tatkala mereka tertangkap aparat penegak hukum, mulut kita tidak spontan berucap kepada mereka: o, setan iki, atau o, bajingan.

Meskipun jangan lupakan kalimat “puitis populer” ini: sesama setan dilarang saling menghujat. (***)

Banyuwangi, 17 Desember 2025
*Penulis buku Jejak Kritik. Tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tags: Jejak KritikMoh. HusenPenulis Buku

Related Posts

Bedah Buku Jejak Kritik Dapat Acungan Jempol Kadis Perpusip Banyuwangi

Bedah Buku Jejak Kritik Dapat Acungan Jempol Kadis Perpusip Banyuwangi

by Radar Jatim
21 Februari 2025
0

BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Dewan Kesenian Blambangan (DKB)...

Nilai dan Ampunan

Komite Sekolah Pro Siapa?

by Radar Jatim
25 Desember 2024
0

Oleh: Moh. Husen* Siapakah komite...

Nilai dan Ampunan

Pak Ratno, No Viral No Justice

by Radar Jatim
24 Desember 2024
0

Oleh: Moh. Husen* Slogan netizen...

Load More
Next Post
Membanggakan, Anak Sanggar DAUN Aliya Murdoko Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

Membanggakan, Anak Sanggar DAUN Aliya Murdoko Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In