GRESIK (RadarJatim.id) — Koordinator Kopertais Wilayah IV Jawa Timur, Prof Akh. Muzzakki, MAg, Grand, SEA, MPhil, PhD, berharap, tahun 2026 STAI Ihyaul Ulum sudah berubah menjadi Institut Agama Islam (IAI) Ihyaul Ulum. Karena itu, kampus ber-home base di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun, Gresik ini diminta segera membentuk tim khusus sekaligus menambah program studi (Prodi) untuk memenuhi persyaratan pengalihan status tersebut.
Hal itu disampaikan saat menyampaikan sambutan dalam Wisuda Sarjana S1 STAI Ihyaul Ulum Gresik di Hotel Horison Gresik, Minggu (21/12/2025).
“Ini sambutan saya yang terakhir. Kecuali tahun depan STAI jadi IAI Ihyaul Ulum. Karena usianya sudah 22 tahun,” kata Muzzakki disambut gemuruh tepuk tangan para undangan.
Pernyataan Muzzakki itu menjadi motivasi dan cambuk penyemangat bagi pengurus STAI Ihyaul Ulum supaya berubah dari Sekolah Tinggi menjadi Institut.
“Silakan bentuk tim alih sekaligus tambah prodi,” tambah Muzzakki.
Menurut Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya itu, saat ini ada 195 PTKIS dan akan bertambah menjadi 198. Karena itu, ia tidak pernah khawatir PTKIS tidak dapat mahasiswa. Sebab, rara-rata kampusnya ada di lingkungan pesantren, sehingga sebagian besar mahasiswanya merupakan lulusan di sekolah atau pesantren tersebut.
Pesan perubahan juga disampaikan, bahwa pengelola kampus harus segera memaksimalkan platform digitalisasi untuk mempersiapkan SDM menguasai teknologi informasi. Mahasiswa masuk-keluar, diharapkan tepat waktu.
“Jangan jadi kampus diabet, masuknya banyak dan tidak keluar-keluar. Akibatnya, over-karbo. Yang baik seimbang, masuk dan keluarnya,” tandasnya.
Kepada mahasiswa yang sudah lulus ia juga berpesan agar menjaga silaturahmi dengan almamater, selalu update tempat kerja dengan mengisi instrumen posisi terakhir.
Wisuda S1 STAIIU melepas lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam dan Prodi Ekonomi Islam/Syariah. Hadir sebagai pengisi orasi ilmiah, Prof Dr KH Asrorun Ni’am Sholeh, MA, Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). (fai)







