GRESIK (RadarJatim.id) — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar, Ahmad Labib, roadshow di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur untuk melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD-1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Dari wilayah Kecamatan Panceng, Labib lalu bergeser ke kediaman anggota DPRD Gresik, Asroin Widyana, di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun yang juga masuk wilayah Gresik Utara, Senin (22/12/25).
Wakil Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar yang mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur X Gresik-Lamongan ini didampingi Ahsanul Yakin menjadi narasumber dan Ketua DPD Partai Golkar Gresik, Wongso Negoro.
Ia menjelaskan hal-hal terkait sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran seputar Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat, khususnya di Kabupaten Gresik.
Acara diawali dengan sambutan dari tuan rumah, Asroin Widyana, yang menyampaikan apresiasinya atas aksi turun ke bawah yang dilakukan oleh anggota DPR RI dari Partai Golkar tersebut.
“Tentunya kami sangat apresiasi atas kegiatan ini. Kami berharap, ke depan lebih ditingkatkan agar terjalin keakraban anggota dewan dengan konstituen,” ujar Asroin.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Gresik, Wongso Negoro. Ia berharap, turba ke masyarakat harus sering dilakukan. “Ketika wakil rakyat sering turba, maka aspirasi masyarakat di bawah bisa langsung ditindaklajuti,” kata Wongso.
Dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Ahmad Labib menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo terkait pentingnya sosialisasi kepada masyarakat sebagai antisipasi peluang ancaman perpecahan elemen bangsa.
“Pak Prabowo berpesan agar sosialisasi 4 pilar sering dilakukan, karena ancaman perpecahan bangsa saat sangat nyata,” tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut Labib, pentingnya mengembalikan identitas bangsa melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. “Melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini diharapkan identitas bangsa bisa diingatkan kembali, untuk mencegah terjadinya perpecahan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sedangkan, Ahsanul Yakin, selaku narasumber, menjelaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. “Bhinneka Tunggal Ika mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu,” ujarnya.
“Oleh karena itu, dengan kemajemukan yang ada, penting selalu menjaga persatuan dan kesatuan agar tujuan bernegara bisa tercapai. Hanya dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, tujuan negara sebagaimana termaktub dalam Pancasila, bisa tercapai,” pungkasnya penuh semangat. (har)






