GRESIK (RadarJatim.id) – Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Gresik minta pelaksana vaksinasi Covid-19 melakukan terobosan dan percepatan kinerja untuk menjangkau sasaran lebih maksimal. Caranya, melakukan vaksinasi di simpul-simpul masyarakan paling bawah, semisal di balai-balai RW, bahkan kalau perlu dari rumah ke rumah (door to door).
“Yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan sudah bagus. Namun, jumlah warga yang divaksin dibanding dengan tempat dan petugas tidak seimbang, sehingga perlu dicari terobosan baru,” ungkap Wakil Ketua Peradi Gresik, Achmad Yunus, SH MH, di kantornya, Senin (26/7/2021).
Tanpa merinci data, ia mengatakan, hingga kini, jumlah penduduk yang sudah divaksin masih jauh dari ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang ditentukan minimal 70% dari jumlah populasi penduduk. Karena itu, perlu dilakukan percepatan vaksinasi dengan melakukan berbagai terobosan.
Di antara yang bisa dilakukan, yakni mendatangi masyarakat ke balai-balai RW, atau bahkan dari rumah ke rumah. Dengan cara itu, lanjut dosen pada kampus di Gresik ini, realisasi vaksinasi bisa dicapai lebih cepat dan bisa meminimalkan kerumunan massa.
Ia menilai, potensi terjadinya kerumunan massa pada pelaksanaan vaksinasi selama ini masih cukup besar. Hal ini karena pelaksanaannya masih terkonsentrasi di pusat-pusat kota atau kecamatan. Karena itu, persebaran lokasinya perlu terus ditambah untuk memecah peluang kerumunan.
Ia tambahkan, jumlah masyarakat yang belum divaksin masih jauh lebih banyak ketimbang yang sudah tervaksin. Belum lagi kalangan remaja dan anak sekolah usia SMP dan SMA, mahasiswa, karang taruna, juga sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), yang umumnya belum tersentuh.
“Kami mendukung program dan gagasan dari Badan Intelijen Negara (BIN), untuk mengurangi kerumunan dan lebih mendekati masyarakat adalah dengan mendatangi dari rumah ke rumah, setidaknya di setiap wilayah RT,” tandasnya.
Pengamatan di lapangan menunjukkan, selama ini pelaksanaan vaksinasi, baik yang dihelat di Puskesmas maupun di lokasi-lokasi lainnya, cenderung berjubel dan menciptakan kerumunan massa. Hal ini berpeluang terjadinya penularan Covid-19 atau bahkan terbentuknya klaster vaksin.
“Harapan kami, segera disosialisasikan rencana vaksin dari rumah ke rumah. Petugas yang hadir membawa surat tugas dan didampingi perangkat dari balai desa, minimal ketua atau pengurus RT.” tambah Yunus. (rj2)







