GRESIK (RadarJatim.id) – Ekspor komoditas pertanian kembali bergairah meski masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Kali ini berupa komoditas kacang hijau yang diekspor ke Filipina sebanyak 250 ton, senilai Rp 4,6 miliar.
Pelepasan ekspor kacang hijau ke Filipina ini dilakukan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dari gudang PT Agrotani Sukses Sejahtera di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik, Rabu (25/8/2021).
Ekspor kacang hijau sebanyak 250 ton kacang hijau jenis buram itu diangkut sepuluh kontainer menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, disaksikan oleh perwakilan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dan Dinas Pertanian Gresik.
Saat pelepasan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengatakan, ekspor kacang hijau ke Filipina sebanyak 250 ton –dari target 1.000 ton– merupakan terobosan yang layak mendapatkan apresiasi. Sebab, di tengah pandemi Covid-19, ternyata masih ada pelaku usaha yang tetap bisa ekspor. Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani, berharap, tidak hanya kacang hijau yang bisa diekspor, tapi juga komoditas pertanian lainnya, seperti mangga.
“Saya sangat bangga, kacang hijau kita bisa mendunia,” ujarnya.
Menurut dia, sektor pertanian ke depan harus terus digenjot. Sebab, selama ini sektor tersebut terkesan kurang bergairah. Karena itu, ia minta Dinas Pertanian bisa meningkatkan produksi pertanian agar bisa diekspor.
“Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan mangga. Permintaan dari China sangat tinggi,” katanya.
Kasi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Surabaya, Tupa Sarihon M. Hutabarat, juga mengapresiasi ekspor kacang hijau dari Gresik ini. Sebab, lanjutnya, selama ini justru impor dari Myanmar.
“Sekarang Gresik bisa ekspor. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah memantau langsung seluruh kacang hijau yang akan di ekspor ke Filipina ini. Dipastikan, kondisinya sangat bagus. Balai Karantinan, katanya, terus memberikan dukungan kepada para petani untuk terus mengembangkan pasarnya.
Sementara Direktur PT Agrotani Sukses Sejahtera, Sumanto Margo Suwito, mengatakan, pihaknya berkomintmen untuk membantu petani kacang hijau. Ia juga siap melakukan MoU dengan Dispertan. Harga terendah sebesar Rp 14.000 per Kg.
“Dan, kalau harga di pasaran di atas Rp 14 ribu, kami akan membeli sesuai harga pasaran tersebut,” katanya.
Ditambahkan, saat ini kacang hijau yang di ekspor sebanyak 250 ton. Total ekspor untuk 2021 ditargetkan 1.000 ton. “Kami targetkan tahun ini 1.000 ton bisa dikirim. Sekarang sudah 650 ton,” ujarnya. (nit/rj2)







