SURABAYA (radarjatim.di) – Jawa Timur pada Februari 2020 kemarin mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Untuk tingkat inflasi terhitung tahun kalender Februari 2020 sebesar 0,81 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun year or year (yoy) pada Februari 2020 terhadap Februari 2019 sebesar 2,54 persen.
Inflansi yang terjadi di Jawa Timur diutarakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, saat jumpa pers di kantornya, pada Senin (2/3/2020).
“Dari delapan kota di Jawa Timur seluruhnya mengalami inflasi, angka tertimggi dialami oleh Jember sebesar 0,51 persen, dan terendah di Banyuwangi 0,10 persen,” ujarnya.
Klasifikasi untuk bahan bahan yang mengalami inflansi adalah pertama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,03 persen, disusul kelompok pakaian dan alas kaki 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,06 persen.
Berikutnya kelompok kesehatan 0,30 persen, kelompok transportasi 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen.
Selain itu juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,09 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,65 persen.
Sedangkan yang mengalami deflasi, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,07 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,02 persen. Sedangkan untuk kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. (Rusmiyanto/MAM)




