SURABAYA (RADARJATIM.ID) – Kemenkumham akan semakin memudahkan pelayanan publik di bidang Kekayaan Intelektual. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi advance untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Ke depan, proses pelayanan akan dilakukan memanfaatkan teknologi workflow dan Artificial Intellegence.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Kekayaan Intelektual Freddy Harris saat membuka kegiatan Penguatan Layanan Sistem Teknologi Informasi KI untuk Kanwil, Perguruan Tinggi dan Pemda malam ini (22/9). Pada kegiatan yang diselenggarakan di Double Tree Hotel by Hilton itu diikuti 150 orang stakeholder dari berbagai bidang dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Freddy menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang menyiapkan transformasi di bidang pelayanan. Yaitu dengan mengoptimalkan sistem kerja Work From Anywhere, Anytime. “Nanti kami akan memberikan pelayanan kapan saja dan dimana saja,” terangnya.
Pihaknya akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi advance untuk pelayanan. Yaitu memanfaatkan teknologi workflow dan artificial intelligence. Nantinya, proses pelayanan akan dilakukan oleh mesin dan robot. “Walaupun nanti manusia tetap terlibat di proses akhir dalam pengambil keputusan,” terangnya.
Freddy menjelaskan, dipilihnya Surabaya karena pihaknya melihat potensi yang besar. Produk Kekayaan Intelektual yang didaftarkan terus tumbuh dari tahun ke tahun. “Jawa Timur ini luar biasa sekali, kami berharap bisa jadi penggerak khususnya bagi perekonomian Indonesia bagian timur,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menyebutkan bahwa jajarannya terus mendukung upaya DJKI menciptakan layanan berbasis TI. Yaitu dengan menciptakan inovasi layanan seperti Jaringan Layanan Pendaftaran Kekayaan Intelektual (JARAN Kya-I) dan Sistem Informasi Tanya Apa (SITA).
Hasilnya, tahun ini pihaknya sudah melebihi target karena sudah ada 1.028 produk KI yang masuk melalui pihaknya. “Kami akan dukung dan dorong terus pelayanan KI di Jatim ini agar semakin bergeliat,” terangnya. (HUM/RED).
