GRESIK (RadarJatim.id) — Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) telah memiliki Pusat Halalan Toyyiban yang baru diresmikan 4 Oktober 2021. Lembaga ini siap mem-back up keberadaan kawasan industri halal (KIH) yang akan dibangut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dengan lahan seluas 204 haktera di kawasan pantai utara (Pantura), yakni di wilayah Kecamatan Manyar, Bungah, dam Sidayu.
Pusat Halalan Toyyiban UMG merupakan turunan lembaga bentukan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk melengkapi Pusat Kajian Pengolahan dan Sertifikasi Halal (PKPSH) persyarikatan ini. Sementara UMG sendiri merupakan salah satu dari 13 kampus yang ditunjuk oleh PP Muhammadiyah sebagai PKPSH di daerah.
Ketua Pusat Halalan Toyyiban UMG, Aries Kurniawan, mengatakan, sebelum resmi ditunjuk oleh PP Muhammadiyah, UMG sudah memulai dengan melakukan pendampingan terhadap operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lontar Sewu, Desa Hendrosari, Kec, Menganti. BUMDes ini mengelola Eduwisata Lontar Sewu.
“Kami sudah awali dengan melakukan inkubasi pengembangan wisata lontar sewu untuk menjadi salah satu wisata halal di Gresik,” ungkap Aries kepada pers, Jumat (12/11/2021).
Saat ini, lanjut Aries, Pusat Halalan Toyyiban UMG tengah bekerja sama dengan Lazismu untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM terkait produk halal.
“Kami sedang membuat mapping produk dan wilayah untuk dilakukan pendampingan, sehingga produk UMKM bisa menerima sertifikasi halal,” ujarnya.
Ia berharap< Pusat Halalan Toyyiban UMG bisa dimanfaatkan oleh masyarakat guna memastikan, bahwa produk yang dihasilkan halal. Karena tren dunia, kata Aries, banyak konsumen saat ini membutuhkan kepastian produk yang dikonsumsi masuk kategori halal.
Ditambahkan, Pusat Halalan Toyyiban UMG sangat mendukung program Pemkab Gresik yang akan membangun kawasan industri halal (KIH) di wilayah pantura Gresik. Karena itu, UMG tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa mendukung program tersebut.
“Kampus kami siap mendukung dan bekerja sama untuk menyiapkan SDM maupun yang lainnya terkait dengan produk halal di Gresik. Kami juga siap mendukung sepenuhnya program pemerintah terkait dengan kawasan industri halal di Gresik ini,” tandas Arief.
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melaporkan kepada Wapres KH Ma’ruf Amin, bahwa Pemkab Gresik akan membangun KIH di lahan seluas 204 hektare. Lokasinya di Pantura Gresik, yakni di wilayah Kecamatan Manyar, Bungah, dan Sidayu.
“Di Manyar sendiri ada pelabuhan internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal,” ujar Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani di kediaman resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (09/1/2021).
Ia memastikan, terkait pemasaran dan pengangkutan tidak akan menjadi masalah. Pasalnya, Gresik memiliki bebrapa pelabuhan baik yang umum maupun khusus.
“Nanti targetnya adalah untuk ekspor. Kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara, seperti eskportir sapi dari Brazil,” ungkapnya.
Gus Yani menambahkan, KIH Gresik salah satunya akan dijadikan tempat pengolahan daging sapi mulai dari pemotongan hingga pengemasan untuk kemudian diekspor khususnya ke negara-negara Muslim. (sto)







