GRESIK (RadarJatim.id) — Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (Stiamak) Barunawati Surabaya mengharapkan masyarakat mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Gresik memiliki potensi besar dengan produk khasnya seperti, makanan pudak, olahan ikan bandeng, jajanan kering (snack) dan produk lainnya.
Sementara pertumbuhan industri dan peningkatan pendapatan masyarakat merupakan pasar bisnis yang menjanjikan. Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan para pemuda menjadi pelaku usaha yang cerdas.
“Gresik ini sangat potensial bagi UMKM untuk berkembang. Saat ini sangat memungkinkan generasi milenial menjadi pengusaha muda, karena fasilitas teknologi informasinya sangat mendukung. Membaca peluang, mengelola potensi dan berani mencoba,” kata Ketua Stiamak Barunawati Surabaya Dr Ir Sumarzen Marzuki, MMT saat memberikan materi Pelatihan Wirausaha dan Jurnalistik di Kecamatan Manyar Gresik, Kamis (6/1/2022).
Sebelumnya mantan pegawai Pelindo III dan Direktur Utama PT Terminal Petikemas Indonesia tersebut dalam sambutan pembukaan acara mengatakan, tujuan hadir di Kecamatan Manyar dalam rangka Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Stiamak Barunawati Surabaya.
Kepala LPPM Stiamak Barunawati Surabaya Nur Widyawati SSi, SE, MSM menuturkan, pengabdian kepada masyarakat merupakan kewajiban setiap perguruan tinggi.
“Kami aktif mengunjungi masyarakat bisnis di beberapa daerah. Memberi motivasi dan bimbingan bisnis sesuai program studi di kampus kami,” kata Widya.
Sementara Mudayat, MM dalam presentasi kedua menyampaikan materi tentang inovasi bisnis masa pandemi Covid 19. “Jangan menyerah pada keadaan. Situasi pandemi seperti sekarang ini jangan pernah hilang semangat. Justru sebaliknya, kita harus melihat peluang. Generasi milenial dengan fasilitas teknologi digital lebih cerdas dan menjadikan teknologi sebagai sarana bisnis yang menjanjikan,” kata Mudayat, Kabag Kemahasiswaan.
Dua mahasiswa masing-masing Lilik Kurniawatint, enterpreneur yang juga Ketua BEM dan Devi Arianti, Koordinator UKM dan Kewirausahaan Stiamak Barunawati Surabaya memberikan testimoni bisnis online. “Saya menggarap bisnis packaging barang online. Saya memberi garansi lebih baik dan menarik. Alhamdulillah responnya baik,” ujar Lilik.
Sementara Devi memaparkan bisnis katering untuk rumahan dan event. “Saya menikmati bisnis masakan. Saya menjual menu produk makanan, baik untuk keluarga maupun event. Alhamdulillah rejeki terus mengalir” kata Devi Ariyanti.
Menurut Dian Arisanti, SKom, MM, dosen dan Sekretaris SPMI, era digital menuntut sistem informasi secara cepat, tepat dan lengkap. “Termasuk komunikasi bisnis,” kata Dian.
Kabag Humas Stiamak Barunawati Surabaya Drs Moh. Fail, MAg, sebagai penyaji penutup sebelum menyampaikan materi jurnalistik mengatakan, Stiamak Barunawati Surabaya menjadi perguruan tinggi dengan prodi khusus mempersiapkan tenaga ahli kepelabuhanan dan logistik.
“Prodi kami konsentrasi pada bisnis pelabuhan dan logistik. Kami berharap banyak lulusan SMA dan SMK dari Gresik bisa bergabung di Stiamak menyongsong pengembangan pelabuhan di Gresik,” kata Fail.
Dalam penjelasan hubungan ilmu jurnalistik dengan aktivitas bisnis disampaikan, bahwa dalam komunikasi membutuhkan ilmu jurnslistik.
“Apa yang disampaikan para narasumber sebelumnya akan lebih menarik jika dibungkus menggunakan narasi jurnalistik,” kata Fail.
Menurut mantan wartawan Jawa Pos Group tersebut, penjualan produk yang menarik membutuhkan penjelasan uraian kata yang baik, gambar dan suara menarik.
“Narasi dan gambar produk harus baik. Penjualan produk melalui video membutuhkan gambar dan suara yang baik,” tambah Fail.
Hadir dalam acara pelatihan dengan peserta para pemuda perwakilan desa se-kecamatan Manyar Gresik itu, di antaranya Camat Manyar Moh. Nadlilah, SP, MSi; Sekretaris Kecamatan Mustofa, dan bagian Kesra, Mad Udi. (sho)







