GRESIK (RadarJatim.id) – Menyusul Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, sejumlah desa di Kecamatan Cerme kini juga terendam banjir, Sabtu (6/11/2021). Seperti biasa, banjir rutin ini terjadi karena luapan Kali Lamong yang berbarengan dengan pelaksanaan proyek normalisasi kali yang melintasi tiga wilayah kabupaten itu, yakni Mojokerto, Gresik, dan Surabaya.
Pantauan di lapangan menunjukkan, sejak Kamis (4/11/2021) kawasan hulu, yakni Kabupaten Lamongan dan Mojokerto hujan sangat lebat. Dampaknya, enam desa di Kecamatan Balongpanggang tergenang akibat luapan Kali Lamong. Sehari kemudian, air bah melanda Kecamatan Benjeng. Di dua kecamatan itu, Sabtu (6/11/2021) air mulai surut dan ganti bergerak ke Kecamatan Cerme.
Pemkab Gresik sebenarnya mulai mengurai problem tahunan itu dengan melakukan normalisasi Kali Lamong. Proyek normalisasi Kali Lamong itu baru di mulai pada Oktober 2021. Akibat tingginya curah hujan dari bagian hulu, air di Kali Lamong pun meluap dan merendam sejumlah dan kawasan persawahan.
Air bah Kali Lamong mulai memasuki wilayah Kecamatan Cerme, Sabtu, 6 November 2021. Air luapan dari bagian hulu Lamongan dan Mojokerto itu menggenangi sawah, tambak dan infrastruktur jalan poros desa di tiga desa yakni Dadapkuning, Sukoanyar, dan Ngembung.
Luapan Kali Lamong mulai memasuki tiga desa di Kecamatan Cerme itu sekitar pukul 10.00. Volume air semakin tinggi. Data yang dihimpun menunjukkan, air bah di Desa Dadapkuning menggenangi sawah seluas 70 hektare dengan kedalaman 20 centimeter. Banjir juga merendam area tambak seluas 100 hektare kedalaman 50 cm, jalan poros desa ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, 50 cm sepangjang 200 meter.
Sedangkan, di Desa Sukoanyar banjir kiriman itu menggenangi sawah seluas 50 ha kedalaman 54 cm, tambak seluas 34 ha kedalaman 50 cm, jalan poros desa sepanjang 60 m dengan ketinggian air 30 cm, jalan kampung sepanjang 100 m ketinggian air 10 cm. Selain itu ada dua rumah tergenang dengan ketinggian air 30 cm, jalan PU sepanjang 500 m ketinggian air 39 cm.
Kemudian, di Desa Ngembung, luapan air Kali Lamong menggenangi sawah seluas 25 ha dan kedalaman air 100 cm, jalan poros desa sepanjang 100 m ketinggian air 70 cm.
“Kami pantau di lokasi, hanya dua rumah di Desa Sukoanyar yang tergenangi air,” kata Camat Cerme Suyono kepada pers, Sabtu (6/11/ 2021).
Sementara itu, proyek normalisasi Kali Lamong terus dikebut, seolah berkejaran dengan ancaman banjir kiriman dari daerah hulu. Di antaranya, yang kini tengah dikerjakan adalah di sisi timur Jembatan Morowudi, Kecamatan Cerme.
Ada tiga alat berat, ekskavator yang dikerahkan untuk melakukan pengerukan, pelebaran dan pendalaman. Normalisasi Kali Lamong ini membuat daya tampung air semakin banyak. Diharapkan, normalisasi Kali Lamong ini bisa meminimalkan risiko terjadinya banjir rutin ini. (rj2/tim)







