GRESIK (RadarJatim.id) – SMK 2 Maskumambang Dukun, Gresik memberikan pelatihan khusus membatik kepada siswanya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi ketatnya persaingan di bursa kerja formal pascakelulusan.
”Saat ini dalam penyerapan dunia kerja formal terutama di pabrikan untuk lulusan SMK masih cukup terbuka. Namun, jumlah lulusan sekolah tidak seimbang dengan lowongan pekerjaan, sehingga kita lebih menyiapkan siswa untuk menciptakan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan,” ujar Kepala SMK 2 Maskumambang, Siti Fatimah, menjelang dimulainya pelatihan membatik di sekolahnya, Selasa (13/10/2020)..
Dikatakan, lingkungan sekolah dan sebagian besar wali murid adalah petani sawah dan tambak. Dengan demikian, para siswa juga dikenalkan dan sekaligus diasah keterampilannya dalam bidang lain, misalnya membuat batik dan sekaligus memasarkannya.
Instruktur pelatihan membatik Sibori, Rr Henny Eka Ferdian, yang akrab disapa Amik, mengaju senang dan bersemangat berbagi ilmu dan pengalaman di sekolah itu. Pasalnya, selain pesertanya cukup banyak, mereka nampak serius dalam belajar membatik.
Peserta pelatihan ini sekitar 150 orang. Mereka terdiri atas siswa-siswi SMK 2 Maskumambang, dewan guru, serta siswa SMP di sekitar sekolah/Ponpes Maskumambang.
”Selama menjadi trainer dalam membatik Sibori, dilingkup sekolah Maskumambang ini peserta lebih banyak. Mereka lebih kreatif meski baru pemula, lebih banyak bertanya untuk dipraktikkan dalam membatik. Hasilnya membuat peserta dan pembina pada kagum, dan rata rata minta ada pelatihan lanjutan,” papar Amik.
Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Gresik yang membuka kantor perwakilan di kawasan Ponpes Maskumambang, yang ikut serta men-support kegiatan pelatihan membatik kepada siswa, menyambut gembira kegiatan ini.
”Kami membuka kantor layanan ZIS di kawasan Ponpes ini. Sudah selayaknya kami memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, termasuk dalam pelatihan membatik ini,” kata Saifuddin, salah seorang staf YDSF yang hadir dalam pelatihan itu. (rj2/Red)







