BANYUWANGI (RadarJatim.id) — Melihat ragam persoalan yang terjadi di masyarakat, terutama berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat miskin, Ketua Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Banyuwangi, Mura’i Ahmad meminta para kepala desa (Kades) untuk sebanyak mungkin merangkul berbagai elemen lembaga atau organisasi yang ada di desa.
Hal tersebut disampaikannya usai acara diskusi bersama Forum Rogojampi Bersatu (FRB) dengan tema Peranan LSM, Media dan Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Sabtu (30/7/2022) di kantor FRB yang berlokasi di jalan Bolodewo No. 34, Dusun Kebalen Kidul, Desa Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Mura’i yang sekaligus menjabat Kades Gumireh, Kecamatan Singojuruh ini justru ingin menimba ilmu serta menyerap berbagai macam aspirasi dan informasi sebanyak mungkin dari berbagai kelompok masyarakat. Hal itu sebagai upaya untuk semakin maju dan berkembang.
Pria yang sudah dua kali menjabat Kades ini merasa senang jika ada elemen masyarakat yang memberikan saran dan kritik positif. Sebab, katanya, bagi pemerintah desa, semua itu merupakan bumbu yang melengkapi masakan yang akan dihidangkan melalui berbagai kebijakan kepada masyarakat.
Pihaknya juga berpesan masyarakat jangan terburu berpandangan negatif kepada LSM dan media. Sebagai lulusan sarjana hukum, dirinya menyadari perlunya kontrol sosial di masyarakat yang harus selalu dilakukan oleh LSM maupun insan pers. Mura’i malah meminta LSM yang telah resmi berbadan hukum seperti FRB, turut melakukan edukasi terhadap oknum LSM yang tidak jelas legalitasnya.
“Masalah kita itu banyak, kekurangan kita juga banyak. Kepala desa itu tiap hari didatangi masalah oleh masyarakat. Sehingga perlu bergaul dengan berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi masalah. LSM dan media itu bukan momok, melainkan bumbu yang lezat dan saling melengkapi dalam masakan yang akan kita hidangkan kepada publik supaya menjadi kebijakan yang positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Terkait acara diskusi yang diselenggarakan FRB sore itu, Mura’i menginginkan agar bisa rutin selalu diagendakan dalam sebulan sekali untuk meningkatkan SDM bersama. Jika tak keberatan, Mura’i berharap bulan depan FRB berkenan menggelar diskusi di desanya.
“Diskusi ini harus berlanjut. Karena di sinilah pengembangan ilmu, karakteristik, kemampuan cara pandang dan cara pikir. Saya atas nama pribadi dan juga Papdesi menyambut positif kegiatan ini,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Irfan Hidayat, Ketua FRB mengucapkan terima kasih atas kehadiran Papdesi dan rekan-rekan media yang turut berpartisipasi menyumbangkan ide dan gagasannya. Terlebih lagi kepada Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Banyuwangi yang turut hadir dengan berbagai paparannya.
“Seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa kemiskinan melahirkan berbagai macam keterpurukan hingga ancaman dilecehkan secara seksual, mudah frustasi, lalu lari ke miras, penyalahgunaan narkotik, dan lainnya. Untuk itu kemiskinan harus diatasi bersama. Masyarakat miskin perlu ditolong dan diberdayakan, baik secara ekonomi, pemenuhan gizi agar terhindar dari stunting, dan pendidikan, oleh semua pihak. Terutama oleh pihak pemerintah desa dan berbagai stake holder yang ada,” tandasnya. (hsn)