GRESIK (RadarJatim.id) — Lebih dari 200 hektar tambak dan sawah 4 desa di Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, dalam 10 hari terakhir terendam banjir luapan Bengawan Solo. Keempat desa itu: Tiremenggal, Bulangan, Lowayu, dan Bangeran.
Miftakhul Maksun, warga Lowayu mengungkapkan, banjir menggenangi sawah dan tambak lebih dari 200 hektar. Kondisi tersebut terjadi akibat luapan air Bengawan Solo lebih tinggi dari bendungan yang dibangun sekitar tahun 2018 itu.
“Ketinggian air di atas bendungan. Kondisi seperti ini terjadi sudah beberapa tahun dan sepuluh hari terakhir ini genangan air belum surut. Lebih dari 200 hektar sawah dan tambak tidak bisa dipanen. Pemilik sawah dan tambak mengalami kerugian ratusan juta. Untuk sekali musim panen sekitar 2.700 ton padi,” kata Maksun, Jumat (23/5/2025).
Kerugian lain yang ditanggung warga berupa jalan persawahan yang rusak. Sementara saluran air terjadi pendangkalan. Warga, tambah mantan ketua RT ini, sudah mengusulkan ada perbaikan bendungan dan normalisasi saluran air. Tapi, pihak terkait belum juga melakukan perbaikan. (fai)