SURABAYA (RadarJatim.id) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dinilai sukses melesatkan perekonomian masyarakat Jatim pada periode kedua kepemimpinannya. Kepemimpinan Khofifah yang sudah teruji positif pada periode pertama menjadi bekal positif Khofifah sampai 2029 mendatang.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengatakan di awal periode kedua, Khofifah semakin bernyali untuk bekerja nyata dan memberi bukti pada masyarakat Jatim, termasuk dalam bidang ekonomi. Terbukti, pada Misi Dagang, ekonomi lokal maupun UMKM Jatim sukses dikenalkan hingga tingkat nasional.
“Dengan tren berhasil memasarkan produk Jawa Timur lebih luas pangsa pasarnya sehingga niatnya untuk penguatan ekonomi lokal masih berjalan dengan tren positif,” kata Efriza.
Ia melanjutkan, Misi Dagang yang diemban Khofifah sampai ke Kalimantan Timur merupakan keberhasilan yang patut diapresiasi. Terlebih, di momen tersebut tidak hanya terjadi jual beli secara ekonomi namun juga pertukaran budaya antara Provinsi Jatim dengan Kaltim.
“Hasilnya juga memang cukup menjanjikan dan memuaskan untuk saat ini,” ujar Efriza.
Seperti diketahui, pada Misi Dagang antara Pemprov Jatim dan Kaltim itu, total transaksi mencapai angka Rp 1.053.146.943.500. Dengan rincian Jatim jual sebanyak Rp 598,953 miliar, Jatim beli sebanyak Rp 230,099 miliar dan Jatim investasi sebanyak Rp 224,094 miliar.
Selain itu, komoditas yang termasuk pada jual dan beli di Misi Dagang yakni batu bara, pakan ikan, produk makanan dan minuman, produk fashion, telur ayam konsumsi, hewan ternak sapi, karkas ayam, aneka produk olahan perikanan, rokok dan bahan baku resto, mesin las dan sparepart. Sementara untuk investasi yaitu tercipta pada komoditas crude palm oil (CPO) dan wood pallet.
Di samping Misi Dagang, pada awal tahun ini, Khofifah berhasil membawa provinsi yang dipimpinnya mencatatkan angka pertumbuhan tertinggi hingga 5 persen. Adapun angka tersebut mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,87 persen. (RJ1/RED)