SIDOARJO (RadarJatim.id) Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ir H Bambang Haryo Soekartono memberikan ratusan sumbangan sepatu boats untuk siswa-siswi korban banjir di SMPN 2 Tanggulangin, di Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo bersama tim BHS peduli, Senin (13/2).
Ini dilakukan setelah BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono meninjau lokasi sekolah yang terendam banjir meski kondisinya sudah ditinggikan.
Saat bertemu perwakilan sekolah, disampaikan jika siswa-siswi selama sekolah terdampak banjir mengeluh kesulitan masuk sekolah. Terlebih jalan masuk sekolah dan lorong penghubung antar kelas dan beberapa kelas juga terendam banjir.
“Yang mendesak agar anak-anak bisa tetap belajar, perlunya sepatu boots. Disini (SMPN 2 Tanggulangin,Red) ada sekitar 600an siswa,” ujar Humas SMPN 2 Tanggulangin Sidoarjo Alfulaily.
Pihaknya selama ini telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi banjir di sekolahnya. Mulai dari peninggian lantai sekolah hingga pembangunan gedung bertingkat. Namun, banjir setiap tahun masih menggenangi beberapa ruang kelas meski sudah ditinggikan.
“Yang dikhawatirkan itu kan para siswa-siswi yang saat ini tengah fokus pembelajaran jelang menghadapi ujian sekolah bisa terganggu,” ujarnya.
Ia menambahkan, para siswa-siswi sangat membutuhkan bantuan sepatu boots untuk proses belajar untuk antisipasi timbulnya penyakit yang disebabkan oleh banjir.
“Kami sangat membutuhkan bantuan sepatu boots. Terimakasih untuk pak BHS yang sudah siap mengirimkan ratusan sepatu boots untuk para murid,” pungkasnya.
Ir H Bambang Haryo Soekartono yang mendapat aspirasi dari pihak sekolah menegaskan akan mengirim bantuan sepatu boots agar siswa-siswi bisa belajar kembali.
“Besok akan kita kirim 200 sepatu boots dari BHS peduli dan tambahan 150 lagi dari DPC Gerindra Sidoarjo,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar pemerintah kabupaten untuk bergerak cepat mengatasi banjir di SMPN 2 Tanggulangin agar proses pembelajaran tidak terganggu.
Seperti perbaikan infrastruktur atau normalisasi sungai tersier dengan kualifikasi kedalaman dan luas yang sesuai. Dimana saat melihat sungai tersier kondisi sungai sudah dilebarkan 6 meter.
“Tapi kalau ditarik ke ujung semakin menyempit karena adanya bangunan rumah warga,” kata Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Anggot DPR RI periode 2014-2019 ini menyampaikan wacana pemkab untuk melakukan relokasi sekolah harusnya segera dilakukan jika dilihat dari banjir yang sudah menjadi langganan 4 tahun terakhir ini.
“Karena SMP negeri itu adalah tolak ukur pendidikan masyarakat. Kalau penanganannya terhambat gini kan, psikis dari pada murid ini terganggu dan menjadi malas untuk belajar. Harus segera dilakukan penanganan cepat karena ini penilaian kualitas pendidikan Sidoarjo,” terang Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Termasuk disampaikan bahwa perlu dilakukannya suatu kajian terkait tanah disekitar semburan lumpur yang diduga alami penurunan tanah. Sebab semburan lumpur Lapindo yang saat ini mengeluarkan lumpur 100 ribu meter kubik setiap harinya. Dan hal itu dikhawatirkan menjadi pemicu turun nya sedimen tanah.
“Kalau sedimen tanah turun, ini harusnya menjadi warning juga. Perlu dilakukan satu evaluasi apa ini relokasinya tidak hanya sekolah saja mungkin juga satu desa,” pungkasnya. (RJ1/RED)