KEDIRI (RadarJatim.id) — Seorang anggota penjinak bom dari Tim Gegana Polda Jawa Timur nampak berjalan perlahan menuju benda yang mencurigakan di sebuah rumah di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. Di tempat itu, petugas memeriksa sebuah benda yang berada di lokasi penyanderaan sejumlah masyarakat, dan kemudian meledakkan benda yang diduga sebuah bom.
Itulah di antara rangkaian simulasi Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 di Balai Kota Kediri, Kamis (15/8/2024) lalu.
Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha, mengatakan, bahwa kondisi itu merupakan bagian dari simulasi pengamanan Pilkada serentak.
“Salah satunya, untuk mengatasi masalah jika ada potensi munculnya bom pada saat Pilkada mendatang. Jadi ini patut diapresiasi, sehingga memberi jaminan, bahwa nantinya Pilkada serentak dapat berjalan aman,” kata Yudi.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, menambahkan, simulasi tersebut merupakan rangkaian dari sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang digelar anggotanya untuk pengamanan masa Pilkada serentak tahun ini.
“Selain itu, juga ada skenario pengamanan lain, seperti pengamanan logistik pilkada, hingga kerawanan politik uang yang ditengarai bisa memicu konflik di tengah masyarakat,” katanya.
Diketahui, pada pelaksanaan Sispamkota di Balai Kota Kediri itu, juga digelar Deklarasi Damai untuk kondusivitas Pilkada mendatang. Adapun deklarasi ini dilakukan dengan penandatanganan oleh Pj Walikota Kediri, Kapolres Kediri Kota, Kejaksaan Negeri Kota Kediri, dan Dandim 0809 Kediri. Selain itu, juga tampak penyelenggara Pilkada, anggota organisasi kepemudaan, pendekar silat, DMI, PCNU, Muhammadiyah, dan lembaga lainnya. (rul)