KEDIRI (RadarJatim.id) — Ribuan masyarakat memadati halaman belakang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri dalam tasyakuran serta buka bersama yang diinisiasi oleh Bupati Hanindito Himawan Pramana, Jumat (7/3/2025).
Acara ini dikemas layaknya tagline yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri, yakni “KEDIRI BERBUDAYA” dengan menampilkan pertunjukan kesenian tari reog. Selain itu, acara ini sekaligus sebagai rasa syukur Hanindito Himawan kembali diberi mandat kepercayaan memimpin Kabupaten Kediri bersama Wakil Bupati (Wabup)-nya , Dewi Maria Ulfa untuk masa lima tahun ke depan.
“Doakan saya dan Mbak Dewi bisa memimpin Kabupaten Kediri menjadi kabupaten gemah ripah loh jinawi. Saya ingin mendengar keluhan panjenengan yang belum pernah saya dengar,” kata mas Ditho, sapaan akrab Bupati Kediri.
Mendekati waktu berbuka, Mas Ditho memberikan kesempatan berdialog kepada beberapa warga dalam undangan buka bersama itu. Sri Endah Wahyuni, salah seorang warga asal Desa Menang, Kecamatan Pagu, mengeluhkan terkait adanya pelengsengan sungai yang rusak di depan rumahnya. Bahkan di kala hujan, katanya, debit air yang naik sempat membuat air sungai masuk ke dalam rumahnya.
“Yang saya ingat, dulu perbaikannya terakhir di tahun 2011. Setelah itu tidak ada perbaikan lagi. Saya mohon kepada mas Bup, tolong segera diperbaiki lagi,” kata Sri kepada Bupati Kediri.
Menanggapi pengaduan tersebut, Mas Ditho seketika menjanjikan secepatnya akan ada pihak dari Pemkab Kediri melalui PUPR datang ke lokasi untuk melakukan survei.
“Jadi, insyaallah secepatnya akan dilakukan peninjauan terlebih dahulu sebelum akhirnya nanti dibenahi,” ujar Mas Bup.
Sri Endah Wahyuni adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di rumah bersama dengan anaknya. Ia menceritakan, dirinya memiliki dua anak yang masih sekolah, sementara suaminya bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia menjalani berbagai pekerjaan, seperti tukang pijat, pembuat kasur, dan berjualan makanan. Dalam menjalankan usahanya, Sri mengaku membutuhkan rombong untuk berjualan mie jeblew (makanan mie kekinian, Red) di depan rumahnya.
Merespon keluhan itu, Mas Ditho pun langsung mengintruksikan kepada jajarannya untuk membantu meringankan beban Sri Endah Wahyuni, seperti memberikan sebuah rombong kepadanya. Tak hanya itu, Sri Endah Wahyuni juga mendapatkan bantuan beasiswa untuk 2 anaknya yang saat ini tengah menempuh jenjang pendidikan SMK dan SD.
“Alhamdulillah, tadi saya juga senang sekali mendapat kepedulian dan respon langsung dari Mas Bupati. Semoga ke depannya mampu membawa Kediri sesuai dengan harapannya, terlebih memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” ungkap Sri Endah. (rul)